RAKYATCIREBON.ID-Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di Kota Cirebon, Kamis (8/10/2020) berujung rusuh. Pantauan di lapangan, massa dan polisi terlibat saling lempar batu. Setelah sempat reda, negosiasi yang dilakukan pasca bentrok di depan Masjid at-Taqwa, massa putih abu-abu berbaur dengan massa aksi dari Aliansi BEM se-Cirebon.
Namun, kerusuhan kembali pecah di persimpangan Siliwangi, petugas kepolisian pun kewalahan karena massa semakin membludak. Akhirnya, bantuan pasukan pun didatangkan dari Ditpolairud, Polresta Cirebon, Polres Kuningan dan Majalengka. Dengan penambahan pasukan, kepolisian berhasil memukul mundur massa hingga persimpangan Gunung Sari, dan akhirnya bubar berpencar.
Di sepanjang jalan Kartini, polisi pun terus melakukan sweeping, karena ada beberapa kelompok yang bersembunyi. Satu persatu mereka berhasil diamankan, hingga sekitar pukul 17.00 kondisi jalan Kartini mulai kembali kondusif.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul.Huda mengungkapkan, hingga sore hari pihaknya mengamankan 112 pelajar yang tergabung dalam massa yang rusuh.
\"Kita amankan, kita akan periksa lebih lanjut, jika ada pelanggaran akan kita kenakan pasal, mulai pengrusakan, perbuatan melawan petugas hingga UU Kesehatan karena ini masa pandemi,\" ungkap Syamsul.
Petugas yang diturunkan, kata Syamsul, dibantu dari Ditpolairud dan beberapa Polres, total sekitar 700 pasukan ikut mengamankan kerusuhan yang dimulai sejak siang tersebut.
\"Pasukan Polres Ciko 200 personel, dibantu pasukan tambahan, sekitar 700 personil gabungan,\" kata Syamsul. (sep)