RAKYATCIREBON.ID-Media asing menyoroti Presiden Joko Widodo yang masih mempertahankan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sementara angka kasus Covid-19 di Indonesia semakin melonjak tajam per harinya.
Belum lagi, dokter yang berlatar belakang militer ini, pernah membuat statemen seolah menganggap remeh ancaman virus corona ini. kantor Kementerian Kesehatan juga, disebut menjadi klaster terbaru penyebaran virus Covid-19.
“Ini semakin membingungkan mengingat Kementerian Kesehatan adalah rumah bagi kelompok virus terbesar di ibu kota dengan 252 kasus yang dikonfirmasi,” tulis Asiatimes, dikutip FIN, Rabu (23/9).
Media yang berbasis di Hong Kong ini juga menyoroti kontorversi Terawan tentang metode ‘Cuci Otak’ yang Ia kembangkan. Dikatakan bahwa saat itu, Terawan dalam pelanggaran kode etik kedokteran. Sebab risetnya belum terbukti aman secara ilmiah.
“Spesialis radiologi, jenderal bintang tiga itu dituduh memperjuangkan apa yang disebut pengobatan “pencucian otak intra-arteri” untuk pasien stroke, yang dikenal sebagai “pembilasan otak,” yang belum terbukti aman secara ilmiah.” Tulis Asiatimes.
Namun begitu, Presiden Joko Widodo malah membela Terawan. Jokowi menyebut, Terawan mempunyai pengalaman dalam mengelola anggaran dan sumber daya manusia sebagai mantan direktur Rumah Sakit Tentara Gatot Subroto (RSPAD), yang kini menjadi salah satu rumah sakit utama yang merawat pasien virus corona yang sakit kritis.
“Ironisnya, presiden juga mencatat kemampuan jenderal berusia 56 tahun itu dalam menangani penyakit endemik, sebuah klaim yang semakin mendapat sorotan selama enam bulan terakhir karena Indonesia berjuang keras untuk menahan penyebaran virus corona.” Papar media tersebut.
“Saat membentuk Satgas Covid-19 Nasional April lalu, Jokowi memilih jenderal lain, Doni Monardo,” katanya. (dal/fin)