Naskah itu ditulis oleh Pangeran Rahadi Wijaya Jayakelana sekitar tahun 1800an. Jadi jauh dari peristiwanya, bukan naskah primer namun yang menarik adalah salah satu kontennya didukung arsip Moisbergen, khususnya tentang Bani Israel.Artinya naskah tersebut bisa dijadikan sumber sejarah kearsipan?Bisa. Sebab, arsip ditulis sejaman dengan peristiwanya
Kejaksaan Agung Republik Indonesia menerbitkan surat pelarangan pengedaran buku bertajuk \'Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara, karya Slamet Muljana tahun 1971. Buku Tersebut dianggap mengganggu ketertiban umum karena berisi informasi yang kontroversial tentang asal-usul Wali Songo. Apakah temuan naskah yang Anda miliki ini juga akan menjadi kontroversial karenanya?
Semestinya disikapi dengan bijak. Sebab, sedikit demi sedikit apa yang ditulis beliau mulai terbukti. Pertama ucapan Gus Dur tentang wali yang dari Tiongkok dianggap teori ngawur. Kedua, Ceramah BJ. Habibie di Masjid Lautze bahwa anugerah terbesar bangsa Tiongkok ke Nusantara adalah Islam. Kemudian, saya menemukan juga sebuga teks dalam manuskrip Purwaka Caruban Nagari 1720 bahwa kedatangan Syaikh Quro dan Syaikh Bentong atau Tan Go Hwat ke Pelabuhan Muara Jati menumpang kapal Cheng Ho 1415.S
etidaknya, dengan temuan naskah yang ditulis Pangeran Rahadi Wijaya Jayakelana, Apa yang menjadi harapan Anda untuk Cirebon?
Darimana pun asal Sunan Gunung Jati bagi saya tidak ada masalah. Kita jangan hanya berpatokan pada teori yang sulit dibuktikan. Informasi yang menyebutkan jika Sunan Gunung Jati berasal dari Bani Israel saya kira harus diteliti lebih dalam. Sebab, di Yerusalem itu tinggal tiga komunitas agama. Yerusalem Barat adalah Yahudi, Yerusalem Timur adalah Islam dan Kristen, Tinggal kita menyelusuri komunitas Syarif dan Dinasti Ismailiyah disana,