RAKYATCIREBON.ID – Memasuki musim hujan, kondisi jalan banyak mengalami kerusakan. Berbagai lubang ditemukan. Yang terbaru, telah memakan korban. Lokasinya, berada di Jl Nyi Ageng Serang, Desa Sindangjawa Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
Salah satu korban keganasan jalan berlubang itu, menyasar Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi MSi. Sampai menimbulkan politisi PKB itu, terbaring di rumah sakit. Dengan 18 jahitan di pelipis dan belakang kepala.
Terang saja, lubang tersebut cukup dalam. Sepintas tidak terlihat. Jalannya terlihat rata. Namun, membahayakan. Terlebih saat posisi turun. Dari arah Sindangjawa menuju Sumber. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun diminta pertanggungjawaban.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto SH meminta kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui dinas teknis untuk memperbaiki semua jalan yang rusak serta berlubang. Sebab, ruas jalan milik pemerintah provinsi membuat Ketua DPRD Kabupaten Cirebon terjungkal dari sepeda ontel yang ia kendarai.
\"Secara kelembagaan, kami komisi III meminta pemerintah provinsi untuk segera memperbaiki,\" tuturnya, ke Rakyat Cirebon, Senin (2/3).
Dia menambahkan, permintaan ini bukan karena peristiwa yang menimpa pimpinan DPRD. Tapi, tidak sedikit pula pengguna jalan yang dirugikan akibat jalan rusak baik di jalur provinsi maupun pusat. “Jadi bukan karena menimpa pimpinan legislative, tapi memang kondisi jalanan yang banyak terjadi kerusakan. Kan ada biaya pemeliharaan. Segera lah perbaiki. Jangan sampai memakan korban lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD Wilayah Pelayanan VI Dinas Bina Marga dan Penataan ruang Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Muhamad Yusa ST mengaku, pihaknya akan segera memperbaiki ruas jalan pemerintah provinsi tersebut.
Bahkan, ia sudah memerintahkan KSUP untuk mengecek ke lokasi. \"Posisi saya lagi di Bandung, tapi hari ini langsung di cek dan akan segera diperbaiki,\" kata Yusa.
Menurutnya, belum semua jalan di ruas jalur provinsi itu diperbaiki lantaran keterbatasan produksi aspal. Meski demikian, ada beberapa titik juga di jalur tersebut yang kerap kali diperbaiki. Namun, kembali rusak.
\"Ya karena sering kena air, aspal mudah ambrol (rusak, red),\" tuturnya. Di tahun ini juga, kata dia, pihaknya sedang mengajukan Penerangan Jalan Umum (PJU). Namun, belum ada realisasi. \"Mungkin karena dananya belum ada,\" pungkasnya. (zen)