RAKYATCIREBON.ID-Hujan deras yang terjadi di awal Januari 2020, menyebabkan banjir di sebagian wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Peristiwa tersebut terjadi lantaran pembentukan awan yang masif secara simultan, hingga kemudian menghasilkan hujan tinggi.
Peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Wahyudi Hadi memprediksi, pada Januari hingga Februari akan terjadi hujan dini hari di wilayah pesisir utara Jawa Barat. Masyarakat diimbau memerhatikan tiga level kesiapsiagaan, yakni waspada, awas, dan peringatan.
Guna meningkatkan kewaspadaan, papar Tri, ada Undang-undang (UU) Kebencanaan, di mana pihak yang berwenang atau pemerintah harus menyampaikan prediksi peristiwa tersebut kepada masyarakat.
“Tindak lanjutnya bagaimana, itu saya kira juga harus ada SOP yang jelas. Sehingga, masyarakat tidak bingung apabila ada kejadian-kejadian seperti ini,” ujar Tri, Sabtu (11/01).
Berdasarkan pengamatan pihaknya, jelas Tri, terdapat pergerakan awan dari darat maupun laut. Hasil pengamatan tersebut juga berkaitan dengan waktu dan peluang mengenai prediksi terjadi ya hujan dini hari di Jawa Barat.
“Yang kita amati tadi memang mengonfirmasi statistik, bahwa hujan dini hari itu mungkin merupakan hal yang cukup krusial untuk peringatan dini banjir di wilayah pesisir utara Jawa Barat, terutama wilayah DKI Jakarta,” tuturnya.
Meski begitu, peristiwa hujan pada dasarnya dapat diprediksi. Contohnya, adalah peluang hujan yang terjadi di sejumlah wilayah pada pergantian tahun 2020, di mana sebelumnya telah diprediksi melalui melalui weather.meteo.itb.ac.id.
“Berdasarkan prediksi, tanggal 29 Desember 2019 juga ada peluang hujan tapi sekitar 30-40 persen. Kalau kita lihat prediksi hari berikutnya, tanggal 31 Desember 2019, itu naik cukup drastis, sampai ke 70-80 persen,” ungkap Tri. (rmol)