BUKA. Rektor UGJ, Dr H Mukarto Siswoyo Drs MSi
membuka Konferensi ASSETH, Kamis (17/10) di Ballroom Hotel Prima, Kota Cirebon.
|
RAKYATCIREBON.CO.ID - Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menggelar konferensi international bertajuk
Challenge of Industrial Revolution 4.0 on Agriculture, Social Sciences,
Education, Technology and Health (ASSETH) di Ballroom Hotel Prima, Kota
Cirebon, Kamis (17/10).
Konferensi ini menghadirkan empat pakar empat
universitas dunia seperti Mahidol University Thailand, Almustafa International
University Iran, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran
(Unpad.
Ketua
Pelaksana Konferensi, Dr Achmad Faqih SP MM menjelaskan, Konferensi ASSETH
merupakan inisiasi dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmo Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP), Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) dan Program Pascasarjana UGJ.
Dari segi kepesertaan, konferensi diikuti
75 penulis dan peneliti dari Indonesia, Australia, New Zeland,
Thailand dan Filipina. “Paper (makalah) yang
masuk sudah 75,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, usai pembukaan konferensi,
Kamis (17/10).
Faqih menjelaskan, Konferensi ASSETH bakal membahas
perkembangan keilmuan di bidang pertanian, sosial, pendidikan, teknologi dan
kesehatan terkini. Pelibatan akademisi dunia dalam konferensi tersebut
diharapkan membawa pengaruh positif. Apalagi, UGJ terus berbenah menjadi
perguruan tinggi nasional berjejaring global.
“Kami
harapkan dengan kolaborasi beberapa pakar ini bisa sharing keilmuan, hasil penelitian, dimana ini akan bisa
dimanfaatkan oleh stake holder terutama
di kalangan akademisi maupun pihak bidang profesi,” tambah dia.
Dia menjelaskan, hasil dari konferensi tersebut
bakal didistribusikan secara internasional melalui kajian ilmia lanjutan di
berbagai perguruan tinggi dunia.
“Oleh karena itu lewat kegiatan ini akan ada
kolaborasi. Karena perguruan tinggi baik lingkup nasional maupun internasional
karena UGJ sudah globalisasi menginformasikan bahwa hasil teknolkogi kita ini
sudah go international,” ucap dia.
Sementara itu, Rektor UGJ, Dr H Mukarto Siswoyo Drs
MSi menjelaskan, Konferensi ASSETH merupakan yang pertama di gelar UGJ. Dikatakannya,
konferensi ini menjadi pembuktian bahwa UGJ siap menjadi perguruan tinggi yang
tidak hanya jago kandang. Juga aktif dalam pergaulan dunia.
“Ini
menunjukan bahwa UGJ sudah melaksanakan apa yang dituntut oleh stake holders terutama
oleh Kementerian Ristek Dikti bahwa universitas harus berjejaring global, harus
berkarakter internasional. Itu yang dituntutkan kepada kami,” tegas Mukarto. (wan)