CIREBON - Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (MPPB) Kabupaten Cirebon melakukan roadshow media, salah satunya ke Kantor Harian Umum Rakyat Cirebon, tadi malam (19/7). Mereka ingin menyuarakan bahwa pesta demokrasi di Kabupaten Cirebon sudah dicederai oleh kecurangan-kecurangan. MPPB menilai, banyak ditemukan ketidak beresan baik dari persiapan sampai pelaksanaan pilkada. Yang paling mencolok, menurut Ivan Maulana dari MPPB, ketika terjadi hilangnya kertas suara, lalu terjadi kesimpangsiuran penyebab, dari dugaan hilang, hingga kemudian terbakar. \"Saat dimintai jawaban, berapa pesanan surat suara yang dicetak, berapa yang didistribusikan dan dipakai, tidak pernah kita dapatkan penjelasan,\" kata dia. Menurut Ivan, permasalah pelaksanaan penyelenggaraan pilkada di Kabupaten Cirebon harus diungkap, termasuk dugaan ketidaknetralan dari ASN. Padahal, dalam aturannya, tidak diperbolehkan mengekspresikan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon, misalnya dengan mengirimkan karangan bunga mengucapkan selamat kepada incumbent. “Sehari setelah pelaksanaan pilkada, di pendopo berjejer rangkaian bunga ucapan selamat yang jelas-jelas berasal dari SKPD, serta beberapa dari camat,” ujarnya. Padahal, ucap Ivan, KPUDnya sendiri mengakui bahwa proses rangkaian pilkada ini, masih berlangsung dan belum selesai, karena ada gugatan di MK. “Untuk itu kami minta kepada Rakyat Cirebon, untuk terus mengawal kasus dugaan kecurangan ini hingga terungkap,” ujar Ivan. Di kantor Rakyat Cirebon, perwakilan dari Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (MPPB) diterima oleh Pemimpin Redaksi Rakyat Cirebon, Iing Casdirin, dan sejumlah awak redaksi lain.
Pertanyaan Jumlah Kertas Suara Tidak Pernah Ada Jawaban
Jumat 20-07-2018,13:06 WIB
Kategori :