RAKYATCIREBON.CO.ID - Jelang pergelaran Asian Games 2018, sebagai salah satu venue, Bendungan
Rentang Jatitujuh Majalengka terus dibenahi. Mulai dari pemasangan paving blok
hingga penanaman pohon di sekitar lokasi.
Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majalengka, Drs Agus Permana MP mengatakan,
momen Asian Games untuk cabang olahraga Canoe Slalom dipastikan digelar di
Bendungan Rentang Jatitujuh, 18 Agustus 2018 mendatang.
Menurut
Agus, penanganan teknis kegiatan hingga pembiayaannya dihandel oleh Indonesia Asian
Games Organizing Comitee (Inasgoc). Sehingga, pemerintah daerah tidak
mengalokasikan anggaran pada APBD untuk kegiatan Asian Games.
Selain
itu, untuk penyelenggaraan Asian Games, Kabupaten Majalengka patut berbangga
karena ditunjuk menjadi salah satu kota pendukung Jakarta dalam menggelar salah
satu cabang olahraga di Asian Games yakni Canoe Slalom. Di Jawa barat, hanya beberap kota saja yang
menjadi pendukung Jakarta menggelar asian Games.
Hal
ini tentu harus didukung oleh semua pihak terutama masyarakat untuk bisa
menyukseskan gelaran bergengsi tingkat Asia ini. Apalagi, ajang Asian Games
tersebut bakal menyedot animo penonton atau pengunjung yang imbasnya ternyata
bakal berdampak cukup bagus terhadap aktifitas perekonomian masyarakat sekitar.
“Pemerintah
daerah juga menyiapkan upaya untuk menyukseskannya, tentu melalui koordinasi
dengan pihak Pemprov dan panitia inti yang dalam hal ini adalah Inasgoc. Karena
posisi Pemkab hanya sebagai panitia pendukung yang ketempatan wilayah menjadi
venue salah satu cabang olahraga, bahkan pendanaannya pun dihandel dari sana
semua,” ujarnya Jumat (23/3).
Sementara
itu, Kepala bidang Sarpras Olahraga Okka menjelaskan, ketiadaan anggaran untuk
menopang penyelenggaraan Asian Games ini karena dalam proses penyusunan APBD
2018 ini pihaknya tidak diamanati oleh peraturan perundangan lebih tinggi.
Misalnya oleh Menteri Keuangan atau Menteri Pemuda dan Olahraga untuk
menyisihkan alokasi anggaran untuk Asian Games.
“Kayanya
yang menyediakan anggaran cuma di Pemprov. Itupun bukan untuk teknis
penyelenggaraan, hanya untuk hal-hal yang sifatnya non teknis. Kami pun di
Pemkab Majalengka yang ketempatan acara, masuk dalam kepanitiaan yang disusun
berdasarkan SK kepala dinas olahraga provinsi Jawa barat,” ungkapnya.
Menurut
Okkaa, untuk anggaran teknis maupun sarana prasarananya, karena di Bendungan
Rentang pengelolaan kewenangannya di bawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPR), maka
sepertinya yang menghandel penataan fasilitas sarana prasarana serta persiapan
pendukung venue lainnya dihandel langsung oleh kementerian terkait.
“Yang
saya pahami tugas kita di pemerintah kabupaten hanya sebagai fasilitator dan
pendukung. Misalnya menunjukkan titik-titik penjemputan atlet penginapan atlet
dan lain sebagainya, serta menggerakkan masyarakat untuk menyaksikan perlombaan
agar meriah, dan hal-hal non teknis lain,” paparnya.
Pantauan
di lapangan, beberapa pekerja terlihat sibuk memperbaiki beberapa sarana yang
ada di sekitar. Di samping bendungan yang dulunya hanya tanah kini dipasang
paving blok.
Sementara
untuk aliran sungai sendiri kini dibersihkan dan ada beberapa bagian tanggul
dipasang pembatas. \"Semoga ini semua selesai sebelum penyelenggaraan Asian
Games dimulai,\" ujar Rahmat salah seorang pekerja.(hsn)