RAKYATCIREBON.CO.ID - Banyaknya pebisnis kuliner pendatang baru dengan beragam produk kuliner yang ditawarkan membuat omzet pengusaha kuliner yang lebih dulu buka menurun. Hal itu diakui oleh salah satu pengelola restoran yang berlokasi di jalan Cipto, Kota Cirebon, Ersin Supriadi.
Menurut dia, meski Kota Cirebon dikenal sebagai kota tujuan wisata kuliner tak membuat bisnis kuliner selamanya berjalan mulus. Lebih lagi, ramainya Kota Cirebon juga ditangkap sebagai peluang bisnis oleh pengusaha kiliner yang lain.
\"Kalau untuk saat ini memang turun, karena banyak yang baru-baru ada ayam penyet, ayam geprek dan sejenisnya. Walaupun Kota Cirebon ramai, karena banyak juga yang buka resto jadi (konsumaen) terbagi,\" ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Ersin melanjutkan, banyaknya usaha kuliner baru yang buka di Kota Cirebon juga memicu ketatnya persaingan. Setiap usaha punya ciri khas sendiri untuk menarik pelanggannya.
Untuk itulah, dibutuhkan inovasi dan kreativitas baik dari tata letak ruangan maupun menu-menu yang disajikan.
Jika tidak, bukan tidak mungkin usaha kuliner bakal gulung tikar. \"Ada beberpa yang dulunya terkenal sekarang malah tutup. Di sini juga ada yang tutup,\" kata dia.
Menurut dia, penurunan omzet juga dipicu masuknya musim hujan. Hampir setiap hari, Kota Cirebon diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu cukup lama.
Hal ini membuat orang enggan keluar ruangan untuk mencari makan bahkan di jam makan siang sekalipun.
\"Kalau hujan sepi. Dari pagi sampai siang hanya beberapa saja yang datang. Mungkin orang lebih senang di dalam karena hujan,\" tutur dia. (wan)