Dokumen Penting Milik Warga Korban Banjir Ikut Hilang

Sabtu 24-02-2018,01:40 WIB


RAKYATCIREBON.CO.ID -Belum kering, baju dan perabotan rumah tangga, warga di Kecamatan Ciledug, tetapi banjir terus datang menenggelamkan perumahan warga. Awal tahun 2018 ini, sudah dua kali, banjir datang. Sehari sebelumnya, banjir sudah menggenangi 500 –an rumah warga di Kecamatan Ciledug.

Rabu malam (22/2) tepatnya sejak pukul 20.00, hujan turun sangat deras. Akibatnya, luapan air dari sungai utama di Cisanggarung bertemu dengan air hujan dari daratan. Alhasil, air pun meluap, hingga menggenangi perumahan warga.

Ibu rumah tangga asal Desa Ciledug Wetan, Yanti mengaku rumahnya sudah tenggelam, sejak pukul sebelas malam. Ia pun memilih untuk mengungsi, dengan terlebih dulu membereskan perabotan rumah tangga, serta mengamankan dokumen berharga.

Tak sedikitpun terpikirkan olehnya, akan datang banjir bandang. Makanya, dokumen-dokumen penting milik keluarganya, diamankan hanya diatas lemari, berharap tidak terkena dampak.

Nasib naas, rupanya luapan air dari Sungai tidak hanya cukup berada di teras rumah, tetapi memaksa masuk ke rumah, hingga mencapai 3 meter. Alhasil, dokumen penting yang telah diamankan pun, entah kemana.

“Sebenarnya, sudah saya amankan, mulai dari Ijazah dan dokumen lainnya, tetapi banjir masuk rumah, jadi tadi saat air mulai surut, ketika melihat kondisi rumah, lemari dan perabotan sudah berantakan. Dokumen penting pasti terbawa,” katanya pasrah, saat ditemui Rakcer di pengungsian.

Istri dari bapak Uka itu, mengaku cukup senang, karena akhir pekan lalu, anaknya yang mau wisuda, sudah berangkat. Secara otomatis, dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan anaknya, sudah diamankan. “Kasihan, kalau saja, ijazah anak saya terbawa banjir, dia sudah mau wisuda,” kata dia, lirih, sambil sesekali menyeka air matanya yang terus tumpah.

Selain itu, banjir bandang kali ini, merupakan kali pertama, sejak tahun 1970 silam. “Baru terulang lagi, sejak tahun 70an, kalau banjir-banjir tahun 2014 lalu, sama yang kemarin, banjir biasa, tapi sekarang namanya banjir bandang, banyak lumpurnya,” kata dia.

Hal sama diakui Mu’min (70) warga Ciledug Wetan. Bahwa banjir kali ini, sangat mengerikan, sama halnya dengan banjir yang sempat terjadi saat ia muda. “Benar, seperti tahun 1970 dulu,” tegasnya.(zen)
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler