RAKYATCIREBON.CO.ID - Cuaca hujan yang terjadi di Kuningan saat-saat ini telah mengakibatkan Banjir, longsor dan pergerakan tanah. Pergerakan tanah dan longsor terjadi di Dusun Cipari, Desa Margacina Kecamatan Karangkencana, Kabupaten Kuningan tergolong parah.
Selain jalan akses putus di beberapa titik, pergerakan tanah juga sedikitnya 200 rumah penduduk rusak dan mengharuskan 897 warga di desa tersebut mengungsi ketempat yang aman.
Bencana ini langsung mendapatkan respon dari Plt Bupati Kuningan Dede Sembada untuk meninjau langsung kebeberapa lokasi bencana.
Untuk melakukan peninjau kelokasi langsung terlebih dahulu melakukan pertemuan di Balai Desa Kaduagung tetangga desa Margacina didampingi Kepala Bagian Humas Setda Wahyu Hidayah, Kabag PembangunanTrisman, Sekdis DPRPP YudiNugraha, Kabid Bina Marga, Tim dari BPBD.
Dalam laporannya Perwakilan BPBD Kuningan, Sopyan mengatakan pergerakan tanah di Kabupaten Kuningan diantaranya, Terjadi di Dusun Cipari, Desa Margacina Kecamatan Karang Kencana, Kabupaten Kuningan yang mengakibatkan rumah rumah warga rusak jumlahnya sekitar 200 unit.
Bahkan, ada rumah yang langsung ambruk, hingga tadi malam sudah 897 warga (250 KK) mengungsi ketempat yang aman, rata-rata mengungsi kerumah kerabat yang masih aman dan ke gedung sekolah atau ke desa lain.
Jalan menuju desa juga terputus, BPBD Kabupaten Kuningan telah membuat jalan darurat untuk proses evakuasi, BPBD juga menyediakan terpal, selimut bahan makanan, di lokasi pengungsiaan di Balai Desa Kaduagung.
Berdasarkan Pantuan pihak BPBD, satu satunya akses termudah menuju Dusun Cipari adalah melalui Desa tetangga yaitu Desa Kaduagung dengan cara berjalan kaki hampir 3 kilometer dengan jarak tempuh sekitar 1 jam sehubungan jalan berbukit dan berlumpur.
Kondisi jalan utama menuju lokasi yang rusak karena terdapat berapa titik longsor, mengharuskan warga membuat jalan alaternatif dengan memutar bukit untuk akses menuju Desa Kaduagung.
Sementara di pemukiman warga, pergerakan tanah menyebabkan ratusan rumah rusak seperti tembok dan lantai retak bahkan beberapa diantaranya ambruk hingga nyaris rata dengan tanah.
Sejumlah wargapun sudah mengungsi ke saudaranya yang lebih aman. Beberapa juga harus rela mengungsi ke ruang kelas Sekolah Dasar (SD) Margacina 2 yang sejak selasa lalu di liburkan. Wargapun harus mengeluarka nbarang-barang dari dalam rumah.
Seperti lemari, kulkas, ranjang dan lainnya. Semua dibawa ketempat yang aman. Tak sedikit warga yang harus membuat tenda darurat atau menutup barang perabotan rumahnya dengan terpal agar terhindar hujan susulan.
Sekdes Margacina, Yopi Muhammad Ikhlas, mengatakan longsor dan pergerakan tanah sudah terjadi sejak hari Selasa (20/2) lalu diawali beberapa jalan mengalami retak.
Namun retakan tanah semakin parah terjadi pada Rabu Dinihari (21/2).Warga, Kata Yopi, langsung berhamburan keluar karena takut tertimpa material bangunan.
“Alhamdulillah tidak sampai ada warga yang jadik orban, termasuk Sembilan rumah pun kebetulanpenghuninya sudah mengungsi,” kondisi wilayah Dusun Cipari memang tergolong labil dan rawan pergerakan tanah,” ujar Yopi kepada Plt Bupati Kuningan.
Ia mengatakan, lokasi tersebut memang banyak terdapat sumber mata air. Dikatakan, hamper setiap musim hujan ada saja rumah yang mengalami retak. “Dan tahun ini kerusakannya cukup parah. Hampir semua rumah mengalami retak-retak, bahkan beberapa diantranya ambruk,”katanya.
Untuk penanganan darurat kata Yopi, pihaknya telah mengintruksikan semua warganya untuk mengungsi ketempat yang aman, seperti kerumah kerabat atau kesekolah. Pihaknya tak menyarankan warga mengungsi ke Balai Desa Margacina karena kondisinya cukup jauh yaitu sekitar 3 kilometer.
Usai melakukan pertemuan Plt. Bupati langsung ke Lokasi Dusun Cipari menggunakan kendaraan motor, namun hanya bias sampai ketempat transit Evakuasi karena kondisi tidak memungkinkan.
Saat berada di situ Plt berkumpul dengan semua pihak mulai aparat desa, dari TNI, Polri, BPBD, Perhutani dan Tim Medis. Sambil berjalan menuju lokasi longsor tebing yang menutup jalan.
Saat berada disitu Plt. Bupati menyaksikan langsung evakusi salah satu warga Dusun Cipari yang kondisinya sakit yang dibawa dengan tandu dengan jalur evakuasi jalan kaki dengan jarak tempuh 3 kilometer dengan kondisi berbukit. Korban langsung di bawa oleh kendaraan Tim Medis.
Plt Bupati Kuningan Dede Sembada mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari petugas BPBD menyatakan pergerakan tanah di Dusun Cipari memang tergolong parah dan membahayakan.
Atas kondisi itu, kata Dia, satun-satunya menangani musibah ini adalah dengan cara relokasi seluruh penduduk ketempat yang lebih aman.
“Sudah ada koordinasi dengan aparat Desa Margacina untuk rencana relokasi warga Dusun Cipari ini kelahan milik Desa yang lokasi nya lebih aman. Namun demikian, untuk memastikan keamanannya harus diawali dengan proses pengujian lapisan tanah. Setelah dipastikan aman, maka proses pemukiman baru bisa dilakukan,”katanya.
Dia berharap masyarakat Dusun Cipari bisa mengikuti anjuran BPBD untuk mengungsi ketempat yang lebih aman mengingat cuaca saat ini masih belum bersahabat. Intensitas hujan yang masih sangat tinggi, kata Dia.
Sangat berpotensi mengakibatkan pergerakan tanah masih mungkin terjadi. “Mudah-mudahan warga bisa bersabar tinggal di pengungsian sementara waktu. Secepatnya kami upayakan pembangunan pemukiman di lokasi yang lebih aman untuk relokasi warga,” harap dia usai jalan kaki menuju longsoran jalan.
Plt Bupati Kuningan menghimbau kepada seluruh warga Kuningan terlebih lagi yang rentan bencana dengan rumah di dekat tebing, saluran sungai dan dimanapun. Untuk waspada dengan kondisi cuaca yang saat ini terjadi karena bencana bias terjadi kapan saja.
Atas kejadian ini, pihak pemerintah segera mencari solusi untuk penanganan darurat bencana. Mohon kerjasama dari masyarakat, dan semua pihak bahu membahu untuk penanganan darurat bencana yang terjadi di Kuningan di beberapa daerah ini.
Kunjungan Plt. Bupati Kuningan pada siang harinya meninjau Desa Sagaranten, Kecamatan Ciwaru dimana jalan desa sepanjang 300 meter dengan lebar 3 mater amblas, kemudian dilanjutkan ke Desa Margacina 6 rumah terancam longsor bahkan ada yang parah.
Usai dari Dusun Cipari Peninjauan lokasi dilanjutkan ke Desa Jabranti yang terkena longsor dan pergerakan tanah juga. Saat perjalanan pulang Plt Bupati Kuningan bersama rombongan terkendala tanah longsor dan pohon tumbang hingga terjebak selama hamper dua jam lamanya. kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 19.15 WIB.
Rombongan yang terjebak pun terpaksa hanya bias berdiam didalam mobil mengingat kondisi cuaca sedang hujan turun sangat deras. Setelah menunggu waktu kemudian petugas Dinas Lingkungan Hidup yang sudah di kontak datang.
Dengan waktu sekitar setengah jam akhirnya pohon dapat dibereskan sekaligus dibersihkan. Hingga akhirnya batang pohon yang melintang dijalan dapat disingkirkan sekitarpukul 20.30. akhirnya rombongan kendaraan roda empat dengan jumlah 7 kendaraan bias melanjutkan perjalanan pulang dengan selamat.(ale)