Etos Institute: Masyarakat Tidak Puas, Ingin Pemimpin Baru

Senin 12-02-2018,07:34 WIB


RAKYATCIREBON.CO.ID  – Etos Institute merilis hasil survei tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Sutrisno-Karna. Sebagian besar warga Kabupaten Majalengka tidak puas dengan kinerja pemerintahan Kabupaten Majalengka saat ini.

Warga juga menginginkan ada pergantian kepemimpinan di Majalengka.  Survei dilakukan pada 5 sampai 10 Februari 2018.  Melibatkan 600 responden dengan margin eror dua persen.

Responden dalam survei ini merupakan warga Majalengka berusia 17  tahun atau sudah menikah. Etos Institute mengkalim tingkat kepercayaan menyentuh 95 persen.

Sebelumnya Etos Intitus juga pernah merilis hasil survei serupa pada 15 Januari 2018.  “Jika dibandingkan dengan survei sebelumnya, ada beberapa perubahan mendasar yang besaran prosentasenya cukup signifikan,” kata Direktur Eksekutif Etos Institut, Irwan Suhanto, Minggu (11/2).

Irwan mengatakan, berdasarkan hasil survei tersebut menunjukkan, mayoritas responden 74 persen menyatakan tidak puas dengan kepemimpinan di Kabupaten Majalengka saat ini.

Responden yang menjawab puas sebanyak 24 persen, sisanya 2 persen menjawab tidak tahu. Banyak faktor yang membuat warga Majalengka tidak puas dengan kinerja Pemerintahan Kabupaten Majalengka.

\"Namun, yang menonjol yakni masalah fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum memadai sebanyak 18 persen, keadilan berbasis kewilayahan 17 persen, perekonomian dan kesempatan berusaha  17 persen, kegaduhan politik 14 persen dan  persoalan infrastuktur 13 persen,\" ungkapnya.

Irwan juga menjelaskan, faktor ketidakpuasan warga berbandiing lurus dengan keinginan perubahan  kepemimpinan di Kabupaten Majalengka. Sebagain besar responden 73 persen mengaku perlu pergantian pemimpin.

Hanya 15 persen responden yang menjawab  tak perlu pergantian kepemimpinan. Sisanya, 2 persen menjawab tidak tahu.

\"Menariknya, hampir semua responden 94 persen sudah mengetahui nama – nama calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Majalengka 2018. Sebanyak 31 persen responden tahu dari orang lain, 24 persen berjumpa dalam sosialisasi, 27 persen dari media kampanye dan 7 persen dari media massa,\" ujarnya.

Ketika diminta menentukan pasangan calon yang layak memimpin Majalengka,  sebanyak 44,4 persen memilih Maman Imanulhaq – Jefry Romdony (Maju), 28,7 persen memilih Sanwasi - Taufan Ansyar dan  26,9 persen memilih  Karna Sobahi – Tarsono.

Survei sebelumnya, Maman –Jefry dipilih oleh 43,6 responden, Karna – Tarsono 31, 4 persen dan Sanwasi – Taufan 25 persen. 

Menurut Irwan Suanto, pergeseran dukungan pilihan terjadi karena factor pergerakan mesin politik, maksimalisasi kerja tim relawan serta efektifitas gerakan simpul pemenangan di level basis.

“Keunggulan Maman –Jefry antara lain disumbang oleh persepsi publik bahwa dua pasang calon lain merupakan bagian dari pemerintahan sekarang yang perlu diganti,” imbuhnya.(hrd)
Tags :
Kategori :

Terkait