RAKYATCIREBON.CO.ID -Tokoh masyarakat yang juga Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Awaliyah (FKDTA) Kabupaten Majalengka, H M Luqman mengingatkan, tantangan kedepan tidaklah semakin ringan. Begitu juga yang akan dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Majalengka, yang Juni nanti akan memilih pemimpin baru.
Menurut Luqman, pendidikan agama akan menjadi benteng moral yang kuat bagi masyarakat dan generasi muda dalam menghadapi berbagai perubahan, terlebih dengan hadirnya Bandara Kertajati.
Karena itu Kabupaten Majalengka membutuhkan sosok pemimpin yang peduli serta memiliki komitmen kuat untuk memajukan pendidikan, termasuk didalamnya pendidikan Agama Islam.
“Tantangan yang akan dihadapi masyarakat kedepan akan semakin kompleks, sehingga perlu adanya pertahanan yang kuat untuk menghadapinya, agar tidak terbawa arus negatif dari perubahan,” katanya, Kamis (8/2).
Menurutnya, benteng moral yang kuat adalah agama, sehingga sangat penting diberikan pendidikan agama bagi generasi penerus.
“Pendidikan agama akan menjadi benteng moral yang tangguh bagi generasi Islam agar tidak terpengaruh budaya negatif, seperti narkoba, pergaulan bebas dan minuman beralkohol yang bisa menghancurkan masa depan anak,” jelasnya.
Agar pendidikan agama dapat berjalan sebagaimana mestinya, maka diperlukan campur tangan serta kepedulian dari pemerintah, baik pusat ataupun daerah.
Tanpa adanya campur tangan dari pemerintah, pendidikan agama memang tetap akan berjalan, tetapi akan lebih baik lagi bila mendapat dukungan serta fasilitasi dari pemerintah.
Tentunya kebijakan-kebijakan pemerintah ini tidak dapat dipisahkan dari siapa yang memimpin pemerintahan itu. Pengasuh DTA Bina Atikan ini meyakini semua calon pemimpin Majalengka yang akan datang sangat tahu dan paham tentang pendidikan agama, tetapi itu tidak cukup.
Karena yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memiliki kepedulian serta komitmen yang kuat terhadap pendidikan agama.
\"Tahu saja tidak cukup, karena saya rasa calon pemimpin yang akan maju di Pilkada nanti sudah tahu apa itu DTA, pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Yang dibutuhkan sekarang adalah calon pemimpin yang orangnya baik,serta peduli terhadap pendidikan agama,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW PPP Jawa Barat, H Pepep Saeful Hidayat menegaskan, memiliki sikap peduli dan siap memajukan pendidikan agama Islam merupakan prinsip partainya yang harus dilaksanakan oleh siapapun calon pemimpin yang diusung, termasuk di Kabupaten Majalengka.
Karena, kata dia, PPP sangat mengharapkan bahwa, program pemerintahan kedepan dapat melahirkan regulasi yang harus mewajibkan setiap anak didik punya kemampuan baca tulis Al Qur’an serta memiliki regulasi terhadap pengendalian minuman beralkohol.
“Dan seperti kita ketahui bersama, PPP bersama Partai Golkar dan Partai Demokrat di Pilkada Majalengka ini mengusung pasangan H Sanwasi-H Taufan Ansyar, itu artinya pasangan inilah yang memiliki komitmen yang jelas bersama PPP untuk memajukan pendidikan agama Islam,” tegasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Pepep, ketegasan serta komitmen ini tambahnya, bukan hanya bicara soal kewenangan akan tetapi sudah merupakan kewajiban. Sebab dengan hadirnya bandara internasional, PPP tidak menghendaki hanya ada kemajuan ekonomi saja, tetapi kemungkinan adanya dekadensi moral juga harus diantisipasi, karena hal itu sangatlah tidak diharapkan.
“Karena kami menginginkan setiap generasi anak bangsa memiliki integritas dan menjunjung tinggi moral serta dapat menuangkan kehormatan agama dan bangsa. Dan itu merupakan salah satu prinsip PPP, karena PPP merupakan partai yang menjunjung tinggi kehormatan Islam,” tegasnya.(hsn)