RAKYATCIREBON.CO.ID - Meski belum diresmikan, shelter PKL di kawasan olahraga Bima mulai beroperasi. Sejak Jumat (02/02), para pedagang yang sudah membongkar lapak semi permanennya terlihat sudah mulai menjajakan dagangannya di shelter dan para pelanggan pun sudah mulai tampak nyaman nongkrong disana.
Yeyen, salah seorang pedagang mengatakan bahwa dirinya mulai pindah dan berjualan di shelter. Setelah sebelumnya ia membongkar sendiri lapak semi permanennya diatas trotoar depan pintu masuk Gedung Olahraga (GOR) Bima.
“Hari ini mulai dagang disini mas, kemarin habis bongkar-bongkar, mudah-mudahan betah lah, betah kitanya, betah pelanggan nya,\" ungkap Yeyen.
Pedagang yang sehari-harinya berjualan bakso bakar tersebut pun bersyukur bisa mendapatkan shelter. Pasalnya, ia melihat masih banyak pedagang lain yang tidak kebagian, terutama para pedagang baru yang mulai membuka lapak seusai perhelatan PON XIX tahun 2017 lalu.
\"Alhamdulillah mas, saya dapat tempat di shelter ini, saya juga sudah didata sejak sebelum PON, tapi masih ada pedagang yang tidak dapat juga,\" ungkap warga GSP yang sudah lima tahun berdagang tersebut.
Sementara itu, Ketua Forum Silaturahmi Pedagang Stadion Bima (FSPSB), Bambang Prawoto pun mengatakan bahwa yang mendapatkan jatah lapak di shelter yang baru hanya para pedagang yang didata sebelum pelaksanaan PON.
Sedangkan pedagang baru yang setelah didata pihaknya ada sekitar 40 pedagang, mereka belum memiliki \'kavling\' untuk bisa masuk ke Shelter.
\"Yang masuk memang yang didata awal mas, yang saat ini ada sekitar 40 pedagang baru belum kebagian, tapi lima puluh persennya kita upayakan masuk menggantikan pedagang lama yang tidak ada kejelasan, sisanya lagi tetap kita usahakan tempat untuk mereka,\" kata Bambang.
Dari pantauan rakcer, para pedagang sejak Jumat kemarin mulai masuk ke Shelter meski Pemkot Cirebon belum melakukan peresmian.
Pasalnya, Pemkot tidak ingin melakukan peresmian sebelum Kawasan Bima benar-benar bersih dari gubug-gubug pedagang, maka dari itu, para pedagang pun diberikan waktu untuk membongkar lapak-lapaknya. Selama dua hari, kamis dan Jumat kemarin. (sep)