RAKYATCIREBON.CO.ID – Meski musim hujan bendungan Tirta Negara Cibasale Majalengka malah mengering. Padahal, bendungan tersebut menjadi tumpuan para petani untuk mengairi sawah.
Jika kondisi sungai terus mengering, dikhawatirkan membuat tanaman padi dan palawija milik warga sekitar mati.
Salah seorang petani, Inah berharap, agar pasokan air dari sungai yang mengalir ke Bendung Tirta Negara melimpah. Karena, lahan pertanianya hanya mengandalkan pengairan dari air sungai tersebut.
\"Biasanya, air sungai di Bendung Tirta Negara Cibasale cukup melimpah. Saya tidak tahu penyebabnya, airnya kok sedikit. Di sungai lain masih melimpah, ini malah kering,\" ungkap Inah kepada Rakyat Majalengka, Kamis (25/1).
Ia menuturkan, keberadaan aliran sungai di bendung tersebut sangat diharapkan bukan saja untuk menyirami tanaman padi. Namun, juga untuk perluan lainnya yakni untuk keperluan yang lebih besar.
\"Kalau musim kemarau mungkin bisa dimaklumi. Ini masih musim hujan tapi airnya sudah mengering. Bukan saja di atasnya, di bagian bawah bendungan juga airnya sedikit,\" ujarnya.
Hal senada diungkapkan warga setempat, Ibra (39). Pria yang berprofesi penggali pasir itu juga merasa heran. Karena volume air yang mengalir ke Bendung Tirta makin sedikit.
Akan tetapi baginya, hal tersebut sangat menguntungkannya, yakni bisa dengan lancar mengeduk pasir secara manual oleh kedua tangannya.
\"Airnya semakin sedikit. Tetapi itu justru sangat menguntungkan bagi saya yang sehari-hari menggali pasir. Itu kan pekerjaan sekaligus mata pencaharian saya. Kalau airnya deras, saya kesulitan menggali pasir,\" ujarnya. (hrd)