RAKYATCIREBON.CO.ID - Penolakan dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Cipto MK untuk menempati shelter baru yang sudah dibangun Pemkot di seberang SMKN 2 Kota Cirebon langsung mendapatkan respon.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Asep Dedi mengakui dirinya sudah memperkirakan akan ada penolakan, mengingat struktur bangunan yang ada masih jauh dari harapan para pedagang.
\"Saya sudah perkirakan akan ada beberapa pedagang yang menolak menempati shelter itu, tapi kami sudah sepakat bahwa shelter di jalan Cipto itu akan disempurnakan,\" ungkap Asep Dedi saat diwawancarai rakcer di ruangannya, kemarin.
Untuk penyempurnaan yang dimaksud, lanjut dia, pihaknya sudah menanyakan kepada pihak Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM), dan pihak dinas sudah mempersiapkan design baru untuk penyempurnaan shelter yang dinilai pedagang kurang representatif tersebut.
\"Sudah ada design yang kami siapkan, kemarin juga dari Disperindag sudah menyampaikan akan ada penyempurnaan, jadi menurut saya ya ditempati saja dulu,\" lanjut Asep Dedi.
Dari design yang sudah disiapkan, dituturkan Asep beberapa hal yang akan menjadi titik penyempurnaan adalah sesuai dengan yang dikeluhkan oleh para pedagang, diantaranya adalah posisi atap yang terlalu rendah, sehingga akan dilakukan peningkatan atap.
Disoal mengenai lahan parkir sempit yang juga menjadi keluhan dari pedagang, ditambahkannya bahwa proses penyempurnaan sedang diupayakan, sehingga semua permintaan dari para pedagang akan dipenuhi secara bertahap.
\"Kami akan berupaya untuk membenahi, tapi tidak akan dibongkar, hanya ditinggikan di bagian atap karena kontruksinya tinggal dinaikkan, sesuai dengan keinginan pedagang, tapi kami bertahap, karena itu juga kan baru selesai,\" ujar Asep Dedi.
Sebelumnya, para Pedagang Kaki Lima (PKL) di jalan Cipto MK melakukan aksi penolakan dengan membawa kuda kedalam shelter untuk menggambarkan bahwa bangunan yang disediakan pemkot untuk para pedagang tidak jauh beda dengan kandangnya.
Selain itu, mereka juga menempelkan spanduk-spanduk bertuliskan kata-kata penolakan untuk menempati shelter, berbagai alasan dari para pedagang pun tertulis disana, mulai dari atap yang terlalu rendah, kekhawatiran tentang kenyamanan pembeli, sempitnya stand yang disediakan hingga minimnya lahan parkir yang ada.
\"Shelter ini terkesan dibangun asal-asalan mas, SKPD terkait sebagai pelaksana juga telah mengabaikan prinsip-prinsip partisipasi dari para pedagang sendiri, mereka tidak memikirkan aspek ekonomis, kenyamanan dan keberlanjutan para pedagang jika nanti menempati bangunan tersebut,\" ungkap Erlinus Thahar, Ketua Forum PKL Kota Cirebon saat ditemui di lokasi shelter.
Sementara itu, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menangah (DPKUKM) Kota Cirebon angkat bicara mengenai protes keras dari Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan direlokasi ke shelter PKL di Jalan Cipto Mangunkusumo. DPKUKM meminta para PKL menempati shelter itu terlebih dahulu.
“Kami berharap kepada PKL untuk masuk, tempati saja dulu shelter yang ada, pasti akan segera ada perbaikan,” ungkap Kabid UKM, Saefudin Jufri, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (15/1).
Pihaknya memastikan, akan dilakukan perbaikan berupa peninggian atap shelter PKL di Jalan Cipto. Pihaknya sudah bersepakat dengan salah satu perusahaan ternama yang siap membantu untuk peningkatan shelter PKL.
“Insya Allah kami dengan pihak ketiga akan memperbaiki, dengan meninggikan atap. Kami pastikan tidak terlalu lama waktunya,” kata Jufri.
Menurutnya, dibangunnya shelter PKL oleh DPKUKM sebagai salah satu wujud keseriusan Pemkot Cirebon melakukan penataan dan pembinaan terhadap PKL. Sehingga secara perlahan tidak lagi menempati area terlarang.
“Pemerintah itu memberi perhatian kepada pedagang. Kami fasilitasi. Kami berikan kepada PKL secara gratis, begitu juga listrik dan air. Selanjutnya, silakan bikin koperasi untuk pengelolaan bersama,” katanya. Shelter PKL itu berdayatampung 70 pedagang.
Mengenai aksi protes oleh beberapa orang, Jufri mengaku, pihaknya jauh-jauh hari sudah melakukan sosialisasi kepada PKL yang akan menempati shelter tersebut. bahkan, sosialisasi dipimpin langsung Sekda Kota Cirebon, Drs H Asep Dedi MSi. “Akhir tahun kemarin kami sosialisasikan ke pedagang, dipimpin langsung oleh Pak Sekda,” katanya. (sep/jri)