Ratusan Bonek Nyaris Ricuh dengan Polisi

Kamis 30-11-2017,01:00 WIB

MAJALENGKA – Ratusan suporter Persebaya Surabaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bonek, nyaris ricuh dengan aparat kepolisian dari Polres Majalengka di perempatan Kadipaten,  Kamis (29/11).
Polres Majalengka kawal suporter Persebaya. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Kericuhan tersebut terjadi, ketika para suporter Bonek dibantu oleh pihak kepolisian untuk segera menaiki kendaraan tujuan Surabaya. Akan tetapi ada beberapa suporter yang menolak dengan dalih menunggu angkutan omprengan selanjutnya, karena omprengan yang ada sudah penuh.

“Kami habis nonton partai final Liga 2 antara PSMS Medan melawan Persebaya Surabaya. Berangkat dari Surabaya pada Rabu pagi dengan menggunakan kereta. Sementara pulangnya kami naik kendaraan omprengan,” ujar Budi Kartono, Bonek asal Sidoarjo Jawa Timur.

Menurut salah seorang warga, Muhamad soleh membenarkan adanya pelemparan batu dari Bonek kepada aparat kepolisian. Dijelaskanya, ketika ratusan suporter dibantu oeh polisi untuk menaiki kendaraan ada beberapa orang yang meneriaki polisi dan melemparkan batu yang ada pada kendaraan yang mereka tumpangi.

“Batunya sih tidak terlalu besar, aparat polisi juga sempat mengejar dan memberhentikan kendaraan tersebut. Beruntung aparat tidak terpancing emosinya, sehingga mereka dibiarkan melanjutkan perjalanan. Bukannya berterimakasih karena sudah di fasilitasi oleh Polisi, ini malah melempar dan meneriaki polisi yang berjaga,” ujarnya.

Sementara itu, kapolsek Kadipaten kompol Edi mengatakan, pihaknya dari mulai pemberangkatan sudah mengantisipasi anak-anak Bonek. Menurutnya sebanyak 35 personil mulai disiagakan dari mulai pukul 02.00 WIB, Kamis dinihari.

Pihaknya juga menyangkal kalau ada pelemparan dari anggota suporter Bonek. Menurut Edi, mereka hanya meneriakan yel-yel kebanggan mereka dan mengundang kegaduhan warga dan pengguna jalan di sekitar.

Menurutnya, pada pukul 03.00 WIB, Kamis dinihari  mereka juga tidur di pos polisi Kadipaten dan sekitarnya. Baru setelah subuh, dibangunkan dan disuruh pulang ke Surabaya. Pihak polisi juga ikut berjaga-jaga untuk memelihara keamanan dan ketertiban.

“Namanya, juga anak-anak jadi kami anggap wajar. Kami selaku pihak kepolisian ikut membantu dan memfasilitasi mereka untuk memberhentikan kendaraan yang mereka tumpangi,” ujarnya.(hsn)
Tags :
Kategori :

Terkait