CIREBON – Masyarakat Cirebon kembali dihebohkan oleh sebuah video yang diunggah di salah satu media social. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah siswa tengah melakukan kekerasan kepada siswa yang diduga berasal dari salah satu Madrasah Tsanawiah di Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan pantauan Rakcer, dalam video yang berdurasi 2,34 menit tersebut memperlihatkan seorang pemuda yang diduga pelajar tengah memukuli pelajar lainnya. Adapun video itu diunggah di Facebook oleh akun Azzura Fairuz Nabeel.
Kuat dugaan, korban pemukulan merupakan siswa MTs Hidayatus Shibyan yang terletak di Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Sekolah bersangkutan, Didi Akhmadi saat disambangi sejumlah awak media.
Didi menjelaskan, pihaknya mengaku kaget dengan adanya kabar bulliying yang menimpa siswanya. Hanya saja, dia mengatakan baru mengetahui video tersebut dari awak media.
“Saya baru tahu ada kejadian itu. Tadi pagi, saya mendapat kabar dari salah seorang guru dan saya juga baru melihat videonya,” kata Didi, Jum’at (10/11).
Usai melihat video, Didi mengaku mengenali salah satu siswanya di dalam video. Akan tetapi, Didi menambahkan siswa tersebut sudah tidak lagi bersekolah yang dipimpinnya.
“Yang pakai jaket merah itu memang dulunya siswa sini. Tapi, sekarang sudah keluar. Sampai dengan saat ini masih normal saja, jumlah siswa yang berangkat pun masih terbilang normal,” tambahnya.
Didi menegaskan, akan segera melapor ke kepolisian apabila memang yang menjadi korban adalah anak didiknya. ”Memang ada yang tidak berangkat sejak hari Senin lalu, nanti saya kroscek lagi. Kita siap untuk melaporkan kejadian itu ke polisi,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP H Risto Samodra SSos SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Reza Arifian SIK didampingi Kanit PPA, Iptu Iwa Mashadi membenarkan adanya kejadian dalam video itu.
Dikatakan Iwa, kejadian aksi bullying itu terjadi pada 7 Oktober lalu. Keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut.
“Kami sudah mengambil langkah hukum. Sekarang masih dalam proses pemeriksaan dan kami sudah menetapkan tersangka,” ucap Iwa saat ditemui di ruangannya.
Iwa menyebutkan pihaknya telah menetapkan enam tersangka, dua di antaranya bukanlah pelajar. Kedua tersangka yang bukan pelajar itu sudah ditahan.
“Ada yang kita tahan dan ada yang tak kita tahan. Yang tidak kita tahan itu karena beberapa pertimbangan, pertama masih pelajar dan kedua keluarganya berani menjamin akan hadir dalam proses penyelidikan,” ucapnya.
Disinggung motif pelaku penganiayaan, Iwa menyebutkan penyebab terjadinya aksi bullying adanya permasalahan antara pelaku dengan korban.
Pada 7 Oktober lalu, lanjutnya, saat korban pulang sekolah kemudian dicegat dan dipukul di salah satu bangunan bekas dealer yang berada di Kelurahan Sendang, Kecamatan Sumber. “Latar belakangnya sih biasa masalah antar pelajar. Kejadiannya setelah pulang sekolah,” pungkasnya.(yog)