KLANGENAN – Kasus keracunan jajanan sekolah kembali terjadi di Kabupaten Cirebon, kali ini dialami siswa SDN 2 Slangit, Kecamatan Klangenan yang diduga keracunan karena mengonsumsi jajanan sekolah jenis makroni.
Kepsek SDN 2 Slangit Mujayanto tunjukan sisa jajanan yang meracuni siswanya. Foto: Ist./Rakyat Cirebon |
Sebelumnya, kasus keracunan juga pernah dialami 29 siswa SDN 1 Muara, Kecamatan Suranenggala karena jajanan sekolah jenis kue krepes, yang membuat 4 siswa dirawat secara intensif.
Informasi yang diperolah di lapangan, sedikitnya ada tujuh siswa SDN 2 Slangit mengalami mual dan muntah setelah mengkonsumsi jajanan makroni sebelum jam pelajaran sekolah dimulai. Sehingga ketujuh siswa tersebut dilarikan ke puskesmas pembantu setempat untuk mendapatkan perawatan.
Salah satu guru SDN 2 Slangit, Sarcim mengatakan, setelah kejadian ada siswa yang mengalami mual dan muntah disaat bersaman pihak sekolah langsung sigap melakukan penanganan dengan membawa siswa tersebut ke puskesmas pembantu yang tidak jauh dari lokasi sekolah. Setelah mendapatkan perawatan tujuh siswa ini langsung dibawa pulang.
“Pagi itu jajan sebelum masuk sekolah ternyata pas siang banyak laporan ada yang mual dan muntah juga. Saya cari tahu dan tanya kenapa jawabnya karena habis makan makaroni,” kata Sarcim, Rabu (08/11).
Dikatakan Sarcim, pihaknya juga mendapatkan keterangan bahwa ada beberapa siswa yang mau membeli jajanan makroni itu tidak jadi, dikarenakan siswa itu melihat telor yang dijadikan bahan pelengkap mangkroni tidak layak.
“Yang mual dan muntah kelas satu dan lima. Bahkan ada anak kelas satu bilang telornya encer jadi tidak jadi beli,” ujarnya.
Saat ini menurut Sarcim sampel jajanan makaroni sudah dibawa pihak kepolisian. Sarcim juga mengaku sempat memberikan teguran terhadap penjual makaroni tersebut karena sudah membahayakan siswanya. “Alhamdulillah semuanya bisa ditangani dan bisa langsung pulang tidak dirawat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Slangit Mujayanto juga membenarkan bahwa ada 7 siswanya yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi jajanan makroni.
“Ada 7 siswa yang mengalami mual dan muntah, semuanya sudah mendapatkan perawatan langsung saat itu juga dan semuanya sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Mujayanto saat dikonformasi media.
Karena kejadian tersebut Mujayanto juga mengimbau kepada seluruh siswanya untuk selalu berhati-hati dalam membli jajanan, jangan sampai kejadian seperti ini juga terulang kembali yang tentunya membahayakan,” tambahnya. (dym)