CIREBON - Tingginya permintaan rumah subsidi bagi masyarakat Cirebon membuat perolehan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di BTN Cirebon dari tahun ke tahun terus meningkat. Sepanjang 2017, perolehan kredit BTN mencapai Rp526 miliar.
Branch Manager BTN Cirebon, Arief Wijanarko membenarkan serapan KRP diperoleh dari KPR subsidi dan non subdisi. Hanya saja, sekitar 80 persen perolehan didapatkan dari KPR subsidi.
“Serapan KPR dari Januari sampai September sudah Rp526 miliar realisasi subsidi dan non subsidi. Ini naik dibanding tahun yang lalu,” ungkapnya kepada sejumlah media usai membuka BTN Property Expo 2017 akhir pekan lalu.
Menurut Arief, Cirebon menjadi salah satu cabang BTN dengan penyerapan KPR terbesar. Hal ini salah satunya dipicu masih baiknya pasar perumahan meskipun dipatok dengan target yang tinggi. “Memang pasar properti naik dari tahun ke tahun walaupun kondisi terasa berat, tapi yang membutuhkan rumah selalu ada,” ujar dia.
Arief menjelaskan, hingga akhir 2017, harga rumah subsidi masih dipatok Rp123 juta. Sementara mulai tahun depan, rumah subsidi bakal mengalami kenaikan harga menjadi Rp130 juta dengan penambahan spek dari masing – masing pengembang.
Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Wilayah I BTN , Lia Mulyana menegaskan, Jawa Barat menjadi salah satu lumbung KPR subsidi yang banyak diminati. Tak heran kalau, rumah subsidi masih laku keras. Seiring peningkatan spek dengan harga naik, Lia optimis pasar rumah subsidi di 2018 juga bakal baik.
“Kalau untuk BTN ini memang lumbungnya subsidi ini dari Jawa Barat, mulai dari Bekasi, Cikarang, Karawang itu lumbungnya subsidi. Target pemerintah 1 juta rumah itu kontribusi terbesar ada perumahan subsidi. Karena memang saat ini sangat terjangkau, karena real yang dibutuhkan,” tutur dia. (wan)