Belanja Daring Makin Diminati, Konsumen Mulai Tinggalkan Mall

Selasa 24-10-2017,02:34 WIB

LEMAHWUNGKUK – Isu menurunnya daya beli masyarakat di pusat – pusat perbelanjaan atau mall sebagai akibat dari gaya belanja daring (online, red) dibenarkan Kepala KPw BI Cirebon, M Abdul Majid Ikram.
M Abdul Majid Ikram. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Menurut Majid, perdagangan elektronik (e-commerce) yang  kini menjadi tren baru berbelanja praktis mulai menarik minat masyarakat. Sehingga, frekuensi belanja langsung di pusat – pusat perbelanjaan mulai menurun.

Majid menjelaskan, ada beberapa keunggulan mode perdagangan elektronik. Bagi  konsumen, belanja daring dinilai lebih praktis, irit dan  tidak menyita waktu  untuk berbelanja. “Cukup klik saja, sudah nyampe barangnya,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan.

Di sisi lain, kata dia, bagi penjual barang, juga diuntungkan. Karena tidak perlu repot – repot menyewa lapak dagang. Cukup mendaftar pada situs perdagangan elektronik, penjulan barang bisa langsung memasarkan produknya.

Hanya saja, perdagangan elektronik juga menimbulkan kekhawatiran, seperti barang yang dipesan tidak sesuai keinginan sampai dengan penipuan juga masih kerap terjadi. Namun demikian, mode perdagangan elektronik diprediksi bakal terus meluas.

“Ada model perdagangan melaui digital, ini tidak boleh diabaikan. Kita dorong pengusaha yang sudah eksis untuk melirik e-commerce,” lanjut dia.

Majid menilai, hal inilah yang membuat perdagangan elektronik mulai merebut pasar pusat – pusat  perbelanjaan konvensional. Secara nasional, gejala penurunan daya beli masyarakat secara langsung sudah bisa dirasakan.

“Terjadi indikasi secara nasional terjadi perlambatan dari konsumsi secara konvensional. E-commerce terjadi peningkatan tapi belum terjadi ke arah switching. Daya beli nggak melambat, penjualan beberapa barang masih bagus,” tegasnya. (wan)
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler