LEMAHWUNGKUK – Kota Cirebon bakal mempunyai sentra kuliner baru di area wisata bahari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan. Direncanakan, sentra kuliner tersebut diresmikan pada 28 Oktober 2017, atau pertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Kepala PPN Kejawanan, Imas Masriah SPi menjelaskan, sentra kuliner Cirebon bakal menjadi pendukung pengembangan wisata bahari di kawasan PPN Kejawanan. Pihaknya menginginkan sesegera mungkin untuk diresmikan.
“Sekarang sedang proses untuk pengalihan set dulu. Karena ada administrasi yang harus di selesaikan. Mudah – mudahan di akhir bulan ini bisa operasional, peresmiannya 28 Oktober,” jelas Imas kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Nantinya, kata dia, sentra kuliner bakal dikelola investor kepariwisataan dengan membuka enam lokal yang bakal dikelola oleh satu investor. Sementara, PKL yang sehari – hari mangkal di Pantai Kejawanan bakal direlokasi menempati area wisata.
“Salah satu program wisata bahari Pemerintah Kota Cirebon, itu di samping Pantai Kesenden dan Pantai Kejawanan, di sini lah leadingnya karena memang areanya ada di pelabuhan periknanan,” ujarnya.
Dijelaskan Imas, master plan pengembangan wisata bahari PPN Kejawanan seirama dengan program Pemkot Cirebon. Sebelumnya, DPMPTSP Kota Cirebon merislis zona pengembangan ivestasi bahari di mana dua tempat di antara yakni Pantai Kesenden dan Pantai Kejawanan.
“Ada master plan,kami bisa menata pedagang yang jumlahnya 46. Sekarang kan pedagang itu belum ada ikatan resmi dengan kami untuk penggunaan sewa lahan atau apapun. Kami pun tidak pernah memungut biaya sewa ke mereka,” lanjut dia.
Menurut Imas, PPN Kejawanan masih punya lahan yang cukup guna kembangankan potensi wisata bahari. Lahan tersebut berada di sebelah timur PPN yang nantinya bakal dijadikan kawasan wisata bahari.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan PPN Kejawanan, ada dua kawasan yang bakal dikelola, yakni Timur dan Barat PPN. Sementara yang saat ini di tempati PKL, bakal disulap menjadi sentra industri pengolahan hasil laut.
“Kalau dilihat master planya, ada zona untuk wisata bahari. Kami akan land clearing dulu untuk dikembangkan. Sebelah timur itu masih ada 25 hektare lagi, sementara yang existing saja masih punya 3 hektare yang belum dikelola,” ujarnya. (wan)