CIREBON - Ketua Asosisasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Wilayah III Jawa Barat, Abdul Rozaq SAg meminta para kepala daerah di Ciayumajakuning mau bersinergi guna wujudkan pariwisata berbasis kawasan.
Hal tersebut di sampaikannya karena saat ini pariwisata di Ciayumajakuning dinilai masih terkotak - kotakan.
Rozaq menilai, selama belum ada komitmen yang jelas antar pemerintah daerah, perwujudan pariwisata berbasis kawasan dirasa sulit. Pasalnya, pengembangan area wisata setiap daerah tidak selaras, sehingga tidak melengkapi satu daerah dengan daerah lainnya.
Dilanjutkan Rozaq, masing - masing daerah di Ciayumajakuning punya potensi wisata beragam. Misalnya, Majalengka dan Kuningan dengan wisata alamnya. Cirebon dengan wisata budaya dan religi.
Serta Indramayu dengan wisata pantai.\"Oleh karena itu, pengembangan wisata harus sesuai dengan karakter daerahnya,\" ungkap Rozaq.
Rozaq menuturkan, perbedaan karakter yang dimiliki setiap daerah justru menjadi aset bagi pariwisata Ciayumajakuning.
Hal inilah yang menjadikan potensi pariwisata tiap daerah saling melengkapi. Oleh karenanya, masing - masing pemerintah daerah harus bersinergi untuk mewujudkan pariwisata kawasan.
Dampaknya, lanjut Rozaq, akan dirasakan masing - masing daerah. \"Seperti adanya BIJB di Majalengka, itu bukan untuk Majalengka saja. Daerah lain pun akan merasakan dampaknya. Indramayu dan Cirebon juga akan merasakan dampaknya. Tinggal nanti nanti apa yang mau ditonjolkan,\" sambung Rozaq.
Sementara itu, Ketua ASPPI DPD Jawa Barat, Alexandrie Sagita menambahkan, terwujudnya Ciayumajakuning sebagai kawasan wisata unggulan bukan isapan jempol. Hal tersebut sesuai dengan kajian dan pengembangan insfrastruktur yang terus di kebut di timur Jawa Barat.
Alexandri menegaskan, ASPPI siap menjadi katalisator perwujudan wisata berbasis kawasan di Ciayumajakuning. Untuk itulah, serangkaian kegiatan pun terus menerus dilakukan guna mengangkat pamor wisata Jawa Barat.
“Saat ini, Jawa Barat sedang menjadi sorotan. Karena sebentar lagi akan ada bandara terbesar di Indonesia. Sebagaimana kita pahamai bahwa akses juga sangat penting untuk meningkatkan pariwisatanya,” jelasnya. (wan)