Asrama Ponpes Husnul Khotimah Kebakaran

Selasa 05-09-2017,02:00 WIB

KUNINGAN - Setelah beberapa waktu lalu pabrik pemotongan kayu terbakar hebat hingga menyebabkan milyaran rupiah melayang, kali ini si jago merah kembali melalap bangun di dua lokasi berbeda dalam waktu yang sama, Minggu (3/9).
Rumah milik warga Ciawigebang kebakaran. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Titik pertama terjadi di dua bangunan asrama di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana. Serta rumah milik warga di Desa Kramatmulya, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Minggu (3/9).

Menurut keterangan Didin, Pembina OSIS Ponpes Khusnul Khotimah, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 WIB. Percikan api awalnya diketahui oleh para santri. Diduga api berasal dari belakang bangunan asrama yang merupakan kebun bambu.

“Diduga api itu berasal dari rimbunan pohon bambu. Mungkin tadinya ada warga yang membakar sisa-sisa daun. Karena sudah mau magrib mungkin warga itu meninggalkannya. Tapi sayangnya api itu jadi merembet ke bangunan pondok,” ujar Didin, Senin (4/9).

Didin mengatakan bahwa pohon bambu itu sangat lebat dan menempel pada bagian atap asrama yang berbahan kayu. Beruntungnya, sebelum merembet ke bangunan disekitarnya, api mampu dipadamkan oleh tim Pemadam Kebakaran yang datang dengan menurunkan dua unit mobil Damkar. 

Sementara para santri dan tenaga pendidik pun sibuk membawa ember berisi air guna membantu proses pemadaman.

Sementara itu, petugas Polsek Jalaksana yang berada di lokasi langsung memasang garis polisi. Kanit Provos Polsek Jalaksana, yang juga Bhabinkamtibmas Desa Manis Kidul, Bripka Agus Kurniawan mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

“Kami juga sudah menyisir lokasi dan memang titik api bersumber dari pembakaran kebun bambu di belakang. Terkait siapa pelaku yang membakarnya masih belum diketahui. Yang jelas tidak ada korban jiwa dan hanya menyebabkan kerugian materi saja,” kata Agus.

Hingga kini, pasca kebakaran tersebut masih meninggalkan bau hangus yang lumayan pekat. Sementara para santri dialihkan ke asrama lainnya yang tidak terdampak kebakaran.

Sementara di Desa Kramatmulya, Ciawigebang, masih belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. 

Yang jelas, rumah milik Warju dengan isinya hangus dilalap si jago merah. Hanya kuda dan kursi saja yang berhasil diselamatkan. Kebetulan korban kesehariannya bermatapencaharian sebagai tukang delman.

“Kasihan pak Warju, tukang andong rumahnya kebakaran. Habis semua, cuma kuda dan kursi saja yang bisa diselamatkan,” ujar Agus Ebreg, salah seorang warga Kecamatan Ciawigebang yang kebetulan melintasi TKP.

Dia berharap, Warju dan istrinya, Eni, sabar dalam menerima cobaan. Agus berharap besar, pasutri tersebut mendapatkan bantuan dari pemerintah. 

Informasi sementara, kerugian ditaksir mencapai lebih dari seratus juta rupiah. Ini karena bangunan dan perabotannya hangus. Belum lagi warung kecil yang menempel di rumahnya. Penyebab kebakaran masih diselidiki. (gio)
Tags :
Kategori :

Terkait