CIREBON – Kebutuhan gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Ciayumajakuning terbilang tinggi. Rata – rata 168 tabung didistibusikan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sayangnya, tingginya konsumsi gas bersubsidi tidak melulu diperuntukan masyarakat yang berhak. Masih ada masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas dan pelaku usaha yang memanfaatkan gas melon untuk kebutuhan harian.
Padahal, pemerintah melalui Pertamina telah mengeluarkan gas tabung 5 kg (bright gass) untuk masyarakat golongan tersebut.
Atas dasar itulah, Hiswana Migas Cirebon selaku distributor resmi gas elpiji di wilayah Ciayaumajakuning terus melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah guna terbitkan surat edaran larangan penggunaan gas melon bagi golongan masyarakat ekonomi kuat.
Senior Sales Executive Pertamina LPG X Region III, Endra Rachmawan menjelaskan, dari 5 kota/kabupaten di Ciayumajakuning, hanya tiga saja yang sudah menerbitkan surat edaran. Yakni, Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Indramayu.
“Edaran yang dikelaurkan pemerintah daerah sifatnya masih imbauan. Yang sudah mengeluarkan surat edaran, Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Indramayu. Sudah berjalan, yang kota katanya dalam waktu dekat ini sedang diupayakan, Majalengka juga sedang diupayakan,” ungkap Endra kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Selain melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah, kata dia, Hiswana Migas juga tidak segan untuk turun langsung ke lapangan untuk memberikan pemahaman agar penggunaan gas melon tepat sasaran. Selain itu, Endra menjelaskan, hal tersebut dilakukan guna hindari kelangkaan gas di pasaran.
“Beberapa pemda juga terus melakukan sosialisasi dan kunjungan ke pelaku usaha. Rencananya, kami juga banyak melakukan konversi, menyadarkan masyarakat pengguna. Kalau memang tidak peruntukannya tolong jangan digunakan, karena kasian masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Gas Elpiji Hiswana Migas Cirebon, Fauji Hasan membenarkan, penggunaan ges melon tidak sepenuhnya tetap sasaran. Meski hanya sebagian kecil, masih ada beberapa pengusaha kuliner yang menggunakan gas melon.
Meski begitu, pihaknya mengaku secara keseluruhan pasokan gas melon di wilayah kerja Hiswana Migas Cirebon relatif aman. “Tugas kami hanya memastikan distribusi itu sampai ke masyarakat. Namun, kami juga akan koordinasi dengan pemerintah daerah,” imbuhnya. (wan)