KESAMBI - Gardu pembangkit listrik PT PLN (Persero) di PLTG Sunyaragi, Kota Cirebon meledak, Selasa (29/08) malam. Gardu pembangkit terbakar dan mengakibatkan aliran listrik di sejumlah daerah di wilayah III mati total.
Suara ledakan cukup keras. Terdengar hingga ke pemukiman yang terdapat di belakang PLTG, seperti wilayah Sicalung dan Jalan Evakuasi Kota Cirebon.
Dari pantauan wartawan Rakyat Cirebon di lapangan, kejadian bermula setelah Kota Cirebon diguyur hujan sekitar pukul 21.30 WIB. Tak lama setelah itu, dari komplek gardu pembangkit listrik terlihat api membumbung tinggi.
Beberapa unit mobil damkar mondar-mandir memasuki area gardu yang terbakar untuk memadamkan api. Banyaknya armada yang dikerahkan, menandakan api berkobar sangat besar.
Keterangan sementara yang disampaikan pihak PT PLN menyebutkan bahwa api berasal dari sebuah travo Interbust Transformer (IBT) 5 bertegangan 105 Mega Volt Ampere (MVA) yang meledak.
\"Kita masih melakukan penyelidikan di dalam, tapi sumber api berasal dari travo yang meledak,\" demikian disampaikan Humas PT PLN Area Cirebon, Amir Machmud saat diwawancarai sejumlah wartawan di TKP.
Lebih jauh, Travo dengan tegangan listrik 105 Mega Volt Ampere (MVA) dikatakan Amir bisa menerangi beberapa kabupaten.
Sehingga dengan meledaknya satu travo di gardu PLN Sunyaragi, berdampak kepada matinya aliran listrik di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan.
\"Mungkin tidak semua, tapi listrik di tiga daerah di wilayah III, kecuali Majalengka dan Indramayu, mati akibat kejadian ini,\" lanjut dia.
Ditambahkan Amir, tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Sementara kerugian belum bisa diperkirakan.
Pada pukul 02.00 WIB, Rabu (30/8), atau 4 jam setelah padam, aliran listrik sudah sudah bisa dinimati kembali. (sep)