KUNINGAN – dr Toto Taufikurohman Kosim akhirnya dideklarasi menjadi calon bupati/wabup Kuningan dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Hal ini merupakan hasil keputusan Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PKB Kuningan yang digelar di Gedung Sanggariang, Senin (28/8).
Ratusan kader partai yang berbasis warga NU itu berkumpul. Begitu pula para tokoh NU beserta badan otonomnya. Semua sepakat untuk mengusung direktur RSU KMC tersebut menjadi calon bupati atau wakil bupati.
Hadir Bupati H Acep Purnama MH. Hadir pula para ketua partai. Hanya ketua dari PKS, Demokrat dan PPP yang tidak hadir. KH Abdul Aziz AN selaku ketua Rois Syuriah PC NU Kuningan pun berkesempatan hadir dan menyampaikan sambutan.
“Kita sudah putuskan lewat Muspimcab ini bahwa Pak Dokter Toto yang akan kami usung untuk menjadi calon bupati atau wakil bupati. Kita sadar PKB hanya punya 5 kursi, sehingga harus melakukan koalisi sebagai upaya ikhtiar lahirnya untuk bersama-sama mengajak partai lain berkoalisi,” kata Ketua DPC PKB Kuningan, H Ujang Kosasih MSi.
Koalisi dengan partai mana pun, menurut dia, peluangnya terbuka. Ini karena PKB selama ini dekat dengan partai-partai yang ada. Sedangkan dengan PDIP, chemistrynya sudah terbangun sejak Jokowi-JK jadi presiden dan wapres.
“Pak JK tokoh NU. Pak Jokowi-JK telah memberikan kepercayaan kepada sejumlah kader terbaik kami menjadi menteri. Itu spirit yang memperkuat kedekatan kami dengan PDIP,” ungkapnya.
Di Kuningan, menurut Ujang, PKB dengan PDIP bersama-sama di parlemen daerah dalam bangunan chemistry tersebut. Rajutan koalisi menghadapi Pilkada 2018, Ujang menegaskan bisa dengan partai mana pun. Tak terkecuali dengan PKS. Hanya saja pendekatan di daerah mesti mempertimbangkan ikhtiar lain yang dilakukan DPP dan DPW.
Disinggung wacana paket Acep-Toto, ia menjawab mungkin. “Kalau memang DPP PDIP bersetuju, kalau memang DPP PKB juga setuju, kenapa tidak. Pada akhirnya kembali pada pucuk pimpinan semua partai di Jakarta. Masing-masing punya pertimbangan. Prinsipnya kita sudah sangat siap dengan siapapun,” tegasnya.
Sementara itu, dr Toto Taufikurohman Kosim mengemukakan alasannya memilih PKB sebagai tempat berlabuh. Direktur RSU KMC ini pun mengakui beratnya amanah yang saat ini ia pikul sebaga calon bupati/wabup dari partai tersebut.
“Saya memilih PKB karena panggilan keluarga. Kebetulan saya berasal dari keluarga para kyai seperti Kyai Zaidin, Kyai Abu Bakar sehingga saya berpikir ulang,” katanya.
Sebagai partai berbasis Islam, Toto bersyukur PKB menerima dirinya sebagai kader. Bahkan sekarang diputuskan menjadi calon bupati atau wakil bupati dari partai tersebut.
Dengan ditetapkannya sebagai cabup/cawabup, Toto merasa sedang memikul amanah yang sangat berat. Sebab amanah itu bukan dari kader PKB saja, melainkan pula dari para kyai dan pimpinan pondok pesantren. (gio)