CIREBON – Nama Ali Rachman SH tidaklah asing di panggung politik Kota Cirebon. Mantan politisi kawakan di Partai Golkar itu kini tengah menjalani ikhtiar politik di Partai Gerindra. Ia tercatat sebagai satu dari empat kandidat bakal calon walikota Cirebon di Partai Gerindra.
Lantaran sudah makan asam garam di dunia politik lebih dulu dibanding sejumlah kandidat lainnya, Ali melakukan pergerakan politik secara sistematis dan efektif. Misalnya, ketika ia gemar melakukan sosialisasi dengan berbagai kemasan kepada kalangan anak muda yang notabene tergolong dalam pemilih pemula.
“Kita melihat potensi pemilih pula ini sangat bagus. Mereka sebetulnya punya hak yang sama untuk menentukan pilihannya nanti di pilwalkot. Hanya saja, mereka juga punya pertimbangan tersendiri untuk menentukan pilihan itu,” ungkap Koordinator Tim Pemenangan Ali Rachman, Dudi Juharno, kemarin.
Maka dari itu, kata Dudi, Ali mencoba untuk melakukan pendekatan dan mendengar aspirasi dari kalangan kaum muda. Menurutnya, para kaum muda sebetulnya memiliki keinginan dan gagasan yang baik untuk membangun kota. Alhasil, beberapa komponen anak muda mulai melirik Ali Rachman sebagai pilihan di Pilwalkot 2018 mendatang.
“Sejumlah kelompok anak muda mulai membangun komunikasi dengan kita. Saya kira ini hal yang sangat baik. Membangun daerah dengan melibatkan komponen anak muda,” ujarnya.
Senada disampaikan Ali sendiri. Menurutnya, proses pejaringan bakal calon walikota yang diikutinya di Partai Gerindra merupakan bagian dari ikhtiar politik untuk ikut berkompetisi di pilwalkot tahun depan. “Ini bagian dari proses yang harus saya jalani,” kata Ali.
Selain secara intensi turun ke tengah masyarakat untuk mengajak berpartisipasi di pilwalkot nanti, Ali juga sudah merancang beberapa program pembangunan strategis berbasis partisipasi masyarakat. Menurutnya, program pembangunan akan berjalan baik, bila dilandasi pada kebutuhan masyarakat.
“Selain kita mengacu pada kebutuhan masyarakat, dalam pelaksanaannya pun masyarakat dilibatkan. Mereka berpartisipasi secara aktif membangun daerahnya sendiri,” kata dia.
Menurut Ali, dalam merealisasikan program pembangunan daerah, pemkot tidak bisa berjalan sendiri. Keterlibatan masyarakat di dalamnya, sangatlah penting. “Agar hasilnya bisa sesuai dengan harapan dan dinikmati oleh masyarakat secara bersama-sama,” katanya. (jri)