CIREBON – Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Cirebon 2018 mendatang diprediksi akan diramaikan oleh kandidat perempuan, baik di posisi calon walikota maupun wakil walikota. Setidaknya, akan ada satu kandidat perempuan, bahkan bisa lebih, ikut bertarung berebut singgasana kekuasaan di Kota Cirebon.
Prediksi itu disampaikan petahana Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH, kepada Rakyat Cirebon, kemarin. Menurutnya, akan ada kandidat perempuan yang ikut betarung dalam pilwalkot tahun depan. “Saya pikir dinamika politik sekarang akan melahirkan kandidat calon dari kalangan perempuan,” ungkap Azis.
Namun demikian, ia belum bisa membeberkan prediksi lebih detilnya, siapa figur perempuan yang dimaksud. Yang pasti, kandidat perempuan tersebut bisa jadi yang kini tengah ramai diperbincangkan publik maupun akan hadir secara tiba-tiba seperti kuda hitam.
“Siapa itu? Tinggal lihat saja nanti. Yang pasti lagi musimnya berpasangan dengan perempuan untuk di pilwalkot nanti. Ini sekadar prediksi saya, melihat dinamika politik saat ini,” ujar politisi yang juga ketua DPC Partai Demokrat itu.
Azis menambahkan, sosok perempuan di pilwalkot mendatang akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Makanya, beberapa kandidat politisi pria juga berupaya membangun komunikasi dengan politisi perempuan. Begitu juga Azis sendiri.
“Ada beberapa figur perempuan yang sudah muncul. Misalnya Bu Eeng Charli, Bu Lili Eliyah, Bunda Fifi dan lainnya. Semua yang sudah muncul, mereka berpeluang, baik di posisi E1 maupun E2,” tuturnya.
Di sisi lain, Azis juga mengajak kepada seluruh kandidat untuk bersama-sama menjaga keharmonisan. Ia merasa tak pernah bersaing dan harus saling sikut dengan kandidat lain dalam menghadapi pilwalkot. Sebaliknya, ia mengajak kandidat lain adu program untuk masyarakat.
“Pada prinsipnya kita semua bersaudara. Sama-sama orang Cirebon. Bersaing sehat di pilwalkot jauh lebih baik. Silakan ke masyarakat, tawarkan program kerja. Jadi kompetisinya sehat dan baik untuk berdemokrasi,” katanya.
Sementara itu, Eeng Charli sendiri berharap, dirinya bisa menjadi salah satu kontestan dalam pilwalkot tahun depan, baik itu di posisi calon walikota maupun wakil walikota. Begitu juga dengan arah koalisi, dengan siapapun nanti, Partai Nasdem saat ini belum bisa memastikan.
“Mudah-mudahan di Pilwalkot 2018 saya ada di dalamnya menjadi kontestan. Berkoalisi dengan siapa dan bagaimana itu lihat nanti. Karena pendaftaran (calon ke KPU) juga masih di awal tahun depan,” ujarnya.
Di sisa waktu sebelum dibukanya pendaftaran di KPU, kata Eeng, pihaknya terus melakukan komunikasi politik hampir dengan semua parpol. Di samping itu, Partai Nasdem juga terus memanaskan mesin politik, agar siap digeber pada saat pilwalkot.
“Komunikasi politik sangat masif, karena politisi wajib di ranah itu. Minimal untuk merapatkan barisan dan melakukan langkah berkoordinasi, juga menyiapkan struktur partai dengan baik,” tuturnya.
Menurut Eeng, baik dirinya menjadi calon walikota maupun wakil walikota nantinya, yang pasti ia akan berusaha maksimal dan memberi kontribusi besar bagi pasangannya untuk bisa menang. “Saya tidak akan mengecewakan pasangan saya,” kata politisi yang juga wakil ketua DPRD Kota Cirebon itu. (jri)