CIREBON – Partai Amanat Nasional (PAN) kini menjadi bagian Koalisi Cirebon Maju (KCM), poros koalisi petahana Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH. Ada beberapa pertimbangan bagi parpol berlambang matahari itu untuk akhirnya merapat ke poros yang dibangun Partai Demokrat, PKS dan PKB tersebut.
Sekretaris DPD PAN Kota Cirebon, H Sumardi menyampaikan, sebelum memutuskan bergabung dengan poros KCM, terlebih dahulu PAN menempuh mekanisme organisasi berupa rapat pengambilan keputusan di DPD PAN Kota Cirebon.
“PAN tetap solid untuk bergabung dengan KCM. Setelah prosedur di internal ditempuh, kita putuskan untuk bergabung dengan kosliai petahana,” ungkap Sumardi, saat ditemui di gedung DPRD, kemarin.
Ia menjelaskan, selain karena ada instruksi dari DPP maupun DPW, keputusan PAN bergabung dengan KCM karena menganggap peluang petahana untuk menang di Pilwalkot 2018 relatif lebih besar. Di samping ada juga beberapa pertimbangan lain.
“Bagaimanapun peluang petahana untuk menang masih besar. Selain itu karena melihat dinamika politik nasional, PAN punya kedekatan dengan Partai Demokrat, PKS maupun Partai Gerindra,” tuturnya.
Di sisi lain, Sumardi juga mengklarifikasi mengenai rumor yang menyebutkan PAN terpecah lantaran pengurus maupun simpatisan terbagi dua, ada yang pro Ketua DPD PAN yang juga bakal calon walikota (bacawalkot), Dani Mardani SH MH dan ada juga yang pro bacawalkot PAN lainnya, Hj Fifi Sofiah Effendi.
“Bunda Fifi maupun Mas Dani mereka sama-sama sudah daftar di PAN. Jadi punya hak yang sama. Tinggal menunggu rekomendasi dari DPP. PAN di sini juga solid, tidak ada perpecahan sebagaimana yang dirumorkan,” katanya.
Sebelumnya, Bunda Fifi juga menegaskan, antara dirinya dengan Dani tidak terdapat persoalan serius. “Saya juga kaget ada yang bilang seolah-olah saya dan Mas Dani tidak harmonis atau terbelah. Saya dengan beliau baik-baik saja, tidak ada masalah berarti,” ungkap pengusaha berparas ayu itu, Kamis (24/8).
Ia menambahkan, sejak awal dirinya memutuskan untuk masuk PAN dan menjadi anggota, bahkan mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota, tak ada persoalan yang terjadi antara dirinya dengan Dani. Meski sempat ada teriakan “Hidup Dani! Tolak Fifi!” menurutnya itu hal yang tak perlu dibesar-besarkan.
“Persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan. Yang terpenting, bagaimana PAN bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi Pilwalkot 2018 nanti, sehingga bisa sukses dan bagaimana agar terus menerus berupaya membesarkan partai ini,” katanya. (jri)