PEMBERANGKATAN calon jamaah haji (calhaj) Kota Cirebon yang masuk dalam gelombang kedua dan tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 75 dipastikan tidak ada perubahan. Hari ini (19/8) mereka akan diberangkatkan dari halaman Makorem 063/SGJ.
Dari keseluruhan jamaah yang sudah masuk dalam daftar keberangkatan haji pada tahun 2017 ini, ada dua orang diantaranya gagal berangkat dikarenakan sakit.
\"Pemberangkatan tetap sesuai rencana, besok diberangkatkan dari Makorem, tapi ada dua jamaah kita yang tidak bisa berangkat,\" demikian disampaikan H Slamet SAg, ketua Pemberangkatan dan Pemulangan Ibadah Haji (PPIH) pada kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Lebih lanjut, Slamet menyebutkan bahwa dua orang jamaah yang gagal berangkat adalah sepasang suami istri asal daerah Perumnas Harjamukti.
Sang suami pun, Wahab terpaksa harus menunda keberangkatannya karena harus menemani sang istri, Khasanah yang sedang dirawat intensif di ruang ICU di salahsatu RS di Kota Cirebon.
Alhasil, calon jamaah haji Kota Cirebon yang semula berjumlah 335 kini berkurang dan kursi yang kosong tidak dapat digantikan, karena dikatakan Slamet kekosongan kursi karena jamaah yang menunda keberangkatan merupakan kewenangan Kemenag Pusat.
\"Mereka suami istri, istrinya masuk ICU, jadi sang suami pun memutuskan menunda keberangkatannya tahun depan, dan kita tidak punya kewenangan mengganti jamaah, itu kewenangan pusat mas,\" lanjut Slamet.
Calon jamaah haji dari kloter 75 tersebut akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada hari Minggu nanti. \"Perjalanan dari Indonesia hingga Jeddah Arab Saudi, menghabiskan waktu sekitar 9 jam. Sebanyak 333 calon jamaah haji Kota Cirebon itu, nanti akan berkumpul bersama 77 calon jamaah haji dari Depok dan Sumedang,\" kata Slamet.
Persiapan pemberangkatan, kata dia, pihaknya sudah mempersiapkan semua barang milik jamaah haji, seperti koper sudah terkumpul, dan tak ada keluhan dari jamaah.
Sebelum terbang ke Tanah Suci, kata dia, para calhaj pun kembali akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa semua calon jamaah berada dalam kondisi yang fit selama menjalankan semua prosesi ibadah haji, sampai nanti kembali ke tanah air.
\"Mereka akan berangkat ke embarkasi, dan nanti disana ada pemeriksaan terakhir sebelum diterbangkan,\" tutur Slamet.
Demi menjaga kelancaran selama menunaikan ibadah haji di tanah suci, Slamet memberikan imbauan kepada seluruh jamaah agar selalu membawa buku catatan kesehatan, visa, paspor, selalu memakai gelang yang menjadi tanda jamaah asal Indonesia serta kebutuhan pribadi lainnya.
\"Selama di sana (Tanah Suci, red), para jamaah saya imbau selalu membawa dokumen pribadi, seperti paspor dan visa, ditambah dengan barang-barang yang menjadi kebutuhan pribadi, maksudnya agar semuanya lancar sesuai dengan yang diharapkan mas,\" kata Slamet. (sep/kim)