KESAMBI - Mewabahnya transportasi online di Kota Cirebon yang ditolak keras para pengemudi angkutan konvensional nampaknya mulai mendapatkan dukungan.
Saat ini, media sosial sedang diramaikan dengan adanya petisi berjudul \"Jangan Hentikan Transportasi Online di Cirebon\". disana tertulis bahwa petisi tersebut akan ditujukan kepada Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota Cirebon.
Dari penelusuran wartawan koran ini, petisi tersebut dibuat oleh sebuah akun bernama Nana Cirebon satu hari yang lalu dan hingga saat ini, tercatat 410 orang telah menandatangani petisi tersebut dan diperkirakan akan terus bertambah.
Selain menandatangani petisi tersebut, 410 orang yang menyetujui petisi tersebut mencantumkan alasan mengapa menyetujui adanya transportasi online, mulai dari alasan karena mudah diakses sampai pada sisi harga yang cenderung lebih murah.
Seperti sebuah akun bernama Nurka Fiyah, ia menyetujui adanya tranaportasi online karena dianggap mempermudah dirinya untuk bepergian kemanapun dan kapanpun.
\"Karena transportasi online sangat penting untuk saya, selain mudah didapatkan harganya juga murah, cepat dan tidak mengulur waktu, sedangkan kalau angkot itu lama dan suka muter-muter, jadi makan waktu lama. Mohon Dinas Perhubungan Kota Cirebon mengerti dengan posisi saya yang sangat bergantung pada transportasi online,\" tulis Nurka Fiyah dalam kolom alasan menyetujui petisi tersebut.
Dalam petisi yang dibuatnya viral di dunia maya tersebut, Nana menuliskan bahwa sebagai konsumen, masyarakat tentu membutuhkan moda transportasi yang murah, fleksibel dan cepat.
Hal tersebut seakan-akan merupakan sindiran, bahwa Pemerintah Kota Cirebon belum bisa menghadirkan sistem transportasi yang benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat dan transportasi online inilah yang bisa memenuhinya.
\"Kami ingin tarif murah karena kebutuhan kami sudah banyak, kami ingin angkutan yang fleksibel karena kegiatan kami memerlukan mobilitas tinggi,\" tulis Nana.
Ia pun mengakui bahwa transportasi tak harus online, dilanjutkan Nana, bahwa masyarakat memerlukan moda transportasi yang bisa memenuhi aspek yang dibutuhkan masyarakat tadi. \"Kami tidak melihat jenisnya, tetapi kami melihat bagaimana transportasi itu bekerja,\" lanjut dia.
Dengan membuat petisi tersebut, diakhir surat petisi, Nana menuliskan bahwa dirinya ingin tetap ada transportasi online di Kota Cirebon, namun, jika Pemerintah Kota Cirebon siap menyediakan transportasi umum yang baik dan sesuai dengan aspek yang diinginkan masyarakat tadi, maka tentu yang menjadi pilihan adalah transportasi yang diselenggarakan pemerintah.
Sementara itu, saat wartawan koran ini hendak mengkonfirmasi salahsatu perusahaan penyedia layanan transportasi online yang berada di daerah Kejaksan, salahsatu staf yang sedang bertugas menyampaikan bahwa managernya sedang mengadakan rapat dan belum bisa ditemui. \"Manager kami sedang rapat mas, beliau belum bisa ditemui,\" ungkap salahsatu staf. (sep)