Karyawan BBWS Ditemukan Tak Bernyawa di Cimanuk

Kamis 10-08-2017,01:00 WIB

SINDANG - Setelah dikabarkan hilang tenggelam di sungai Cimanuk, karyawan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung ditemukan sudah tak bernyawa pada Rabu (9/8) siang. Korbannya adalah Feri Ferdian Permana (26) warga Mekar Sicalung, Kota Cirebon.
Jasad Feri dievakuasi. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Rakcer, hilang tenggelamnya korban kelahiran Gunung Kidul 6 Maret 1991 itu terjadi di sungai Cimanuk Blok Gandok, Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang pada Selasa (8/8) sekitar pukul 16.30 WIB. Korban merupakan salah satu dari sejumlah pekerja proyek pengerjaan tiang pancang yang dilaksanakan BBWS Cimanuk Cisanggarung.

Sebelum peristiwanya terjadi, korban duduk di tepi sungai menunggu tiga rekannya mandi dan berenang. Ketiganya adalah Caswadi (46) warga Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, TRIO L (34) warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, dan Sutisna (37) warga Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Tiba-tiba Sutisna yang berada di tengah sungai kehabisan nafas dan berteriak minta tolong. Trio yang berada tidak jauh berusaha melakukan upaya pertolongan dengan cara menarik tangan Sutisna, tapi sisa tenaga dan nafasnya tidak mampu mengevakuasi hingga harus melepaskan pegangan tangannya. Lalu Caswadi yang sudah berada di tepi sungai bergegas mengulurkan batang bambu panjang agar diraih Sutisna dan berhasil menyelamatkannya.

Tapi ternyata, saat bersamaan itu Feri sudah berenang ke tengah yang berniat membantu Sutisna. Tidak lama kemudian, Feri tidak tampak lagi di permukaan air‎. Trio dan Caswadi yang sudah kehabisan tenaga tak sanggup untuk melakukan penyelamatan, dan hanya mampu berteriak meminta pertolongan. Sayangnya, teriakan kerasnya tidak bisa mengundang warga di sekitar lokasi kejadian.

Beberapa lama kemudian, sejumlah warga melakukan upaya pencarian dan dibantu dengan kehadiran petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu. Hingga pukul 17.00 WIB, proses pencarian dihentikan karena situasi dan kondisinya dikhawatirkan membahayakan para penyelamat. \"Kedalaman sungai antara tiga sampai empat meter, arusnya tenang,\" jelas Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin melalui Kasubag Humas, AKP Heriyadi.

Upaya pencarian yang dilanjutkan keesokan harinya itu menerjunkan Tim Basarnas Cirebon, Satpol Airud Polres Indramayu, dan BPBD Indramayu. Dengan menggunakan 3 unit ruber boat untuk menciptakan gelombang melalui aksi manuver, sekitar pukul 06.30 WIB jasad korban pun muncul ke permukaan air berjarak 100 meteran dari lokasi tenggelamnya. \"Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Indramayu untuk dilakukan otopsi,\" terangnya.

Sementara dari hasil pemeriksaan tim medis melalui visum luar, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. \"Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi, makanya dilakukan visum. Ada surat pernyataannya,\" tandas dia. (tar)
Tags :
Kategori :

Terkait