KUNINGAN – Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri (gandir) seolah menjadi tren di kabupaten Kuningan. Kemarin saja, ada dua warga yang nekad gandir di dua kecamatan yang berbeda.
Kasus pertama berada di Kecamatan Maleber, Minggu (30/7) sekitar pukul 13.00 WIB. Korban yang diketahui bernama Joni berumur 75 tahun tersebut, nekad mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri di sebuah pohon cokelat dekat rumahnya di Desa Parakan, Kecamatan Maleber.
Camat Maleber Saleh Rochiat membenarkan kejadian tersebut. Disebutkannya, korban yang tergantung pertama kali ditemukan tetangganya Wiwi yang sedang melintas di dekat pohon cokelat. Karena kaget dan merasa kenal mayat, sontak saja Wiwi berlari menuju rumah Halimah yang diketahui merupakan istri korban.
Mendengar kabar tersebut kata Saleh, halimah segera bergegas menuju lokasi dengan histeris sehingga warga yang mendengar pun cepat berdatangan.
Halimah yang pada saat itu menemui suaminya tak bernyawa lagi, dengan dibantu warga lainnya menurunkan jasad korban yang sudah tidak bernyawa lagi.
“Ya ada laporan kejadian gantung diri di Desa Parakan dengan korban bernama Joni berumur kurang lebih 75 tahun. Korban pertama ditemukan oleh nyonya Wiwi salah satu tetangganya, dan langsung memberitahukan kepada istrinya nyonya Halimah,” katanya.
Dari data yang dihimpun lanjut Saleh, perbuatan nekad Joni bukan kali ini saja terjadi. Bahkan sudah ada laporan dari warga bahwa sebelumnya sempat ingin melakukan bunuh diri dan dapat dicegah.
Menurut istrinya, korban memang mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh. “Bahkan diketahui sudah lima kali korban melakukan percobaan bunuh diri. Menurut istrinya, korban memang mengeluhkan penyakitnya, mungkin itu penyebab dia nekat,” ujarnya.
Sementara itu di tempat berbeda dengan waktu berdekatan, di Kecamatan Cibingbin pun telah dilaporkan kasus serupa. Seorang pemuda berumur 25 tahun tewas tergantung di rumahnya dengan seutas tambang plastik berwarna kuning, pada pukul 14.30 WIB, hanya berbeda beberapa waktu saja dengan kasus Maleber.
Pemuda yang diketahui bernama Adun Ayi bin Samhudi itu, pertama kali ditemukan oleh ibunya Kuli (60) di rumahnya Dusun Wage, Rt 5/5, Desa/ Kecamatan Cibingbin. (gio)