SUMBER - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Cirebon ikuti workshop penumbuhan minat berwirausaha pemuda, yang dihadiri langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Kamis (27/7) di aula Universitas Muhamadiyah Cirebon (UMC).
\"Saat ini Indonesia masih kekurangan pengusaha muda. Dari total jumlah pemuda sebanyak 60 juta, pengusaha muda hanya 1,5 juta. Jelas tidak seimbang,\" tutur Imam Nahrowi.
Harusnya Indonesia memiliki wirausaha muda sebanyak 20 juta. Oleh karena itu, pemerintah melalui Menpora serta pihak lain terus berupaya menumbuhkan pengusaha-pengusaha muda. Salah satunya dengan cara memberikan kucuran dana bantuan serta motivasi.
\"Kita akan terus melakukan upaya agar mereka menjadi entrepeneur yang hebat. Inkubasi ditingkat kampus merupakan salah satu upaya, seperti langkah konkrit yang dilakukan kampus UMC ini. Mahasiswanya dilatih jadi calon entrepeneur, yang seperti ini kedepannya harus lebih banyak,\" katanya.
Lebih lanjut disampaikan salah satu menteri termuda itu, dengan banyaknya jumlah pengusaha muda, ia meyakini, situasi dan kondisi pasar akan lebih kompetitif. Selain itu, kedepannya masayarakat akan mengisi ruang keterytinggalan diangkatan kerja.
Tak hanya pematangan ditingkat mahasiswa, regulasi yang mendukung pun, sambung Imam, menjadi salah satu faktor yang penting untuk menciptakan entrepeneur muda. Kemenpora, kata Imam, memiliki program yang konkrit untuk membangun pemuda, khususnya dibidang kewirausahaan, yakni dengan program Lembaga Pemuda dan Kewirausahaan Pemuda (LPKP).
\"Menpora akan memfasilitasi calon pengusaha muda yang membutuhkan dana. Namun jumlahnya tidak terlalu besar, sehingga kedepan regulasi peminjaman bagi pengusaha muda harus jelas,\" terangnya.
Ia juga menyadari, masih banyak kendala untuk bisa mendongkrak potensi kewirausahaan bagi para muda, seperti kendala perizinan dan regulasi yang kurang sesuai. Untuk itu, Imam mendorong agar ada regulasi yang mempermudah pemuda untuk berwirausaha. Karena, lanjut Imam, pengusaha muda tidak bisa langsung disamakan dengan para pengusaha yang sudah sukses.
\"Memang wirausaha muda saat ini masih terkendala sulit mendapatkan pinjaman bank. Mama harus ada pengecualian, artinya ada kemudahan dan kemurahan bagi perbankan. Semua pihak harus memberi peluang kemudahan, seperti hal izin, permodalan, ekspor, impor dan lainnya. Ini harus ada regulasinya,\" imbuhnya.
Sementara itu penanggungjawab kegiatan workshop, Sutrija menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memacu pemuda khususnya di Kabupaten Cirebon, supaya punya bekal dalam bidang wirausaha.
\"Karena wirausaha itu tidak cukup alakadarnya. Artinya perlu ada motivasi, dan diberikan muatan positif serta stimulan supaya jadi wirausaha baru. Hal itu sesuai dengan amanat UU nomor 40/2009,\" paparnya.
Masih disampaikan, tahun ini ditargetkan ada 6 ribu wirausaha muda baru. Untuk memudahkan itu semua, perlu dukungan semua pihak. Salah satunya kemudahan dalam mendapatkan pinjaman bank. (ari)