SUMBER – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Cirebon menyatakan ketertarikan membangun koalisi dengan Partai Gerindra untuk hadapi Pilkada serentak 2018.
Saat dikonfirmasi Ketua DPD Golkar, Dave Akbarsyah mengaku hampir semua pimpinan elit partai sudah berkomunikasi dengan dirinya. Salah satunya Fadli Zon.
“Untuk koalisi kita sudah banyak berkomunikasi dengan semua elit partai. Dan dengan Fadli Zon sudah bicara banyak, intinya kita sepakat dan sepaham,” tutur Dave pada Rakcer, Kamis (6/7).
Dave mengaku tidak menutup kemungkinan akan terbentuk koalisi akbar di Kabupaten Cirebon. Apalagi semua partai sudah mengamini, bahwa perlu ada koalisi besar untuk melawan petahana.
“Harus ada koalisi akbar, sejauh ini dengan elit partai di pusat sudah oke. Tinggal tunggu momentum yang tepat saja kapan akan deklarasi,” jelasnya.
Apakah PKB, NasDem, Hanura serta partai lainnya juga akan mengikuti langkah Golkar? Menurut pria yang akrab disapa Dave sangat mungkin sekali.
“Kita semua sama tujuannya yakni untuk kepentingan Kabupaten Cirebon. Saat diskusi politik sekaligus buka bersama beberapa waktu lalu tahu semua. Kegelisahan yang dirasakan parpol-parpol, saya kira semua memiliki pemikiran sama,” sambung politisi Senayan itu.
Lebih lanjut disampaikan, siapa nanti yang akan diusung tentu melihat hasil survei, dalam waktu dekat survei bagi bakal calon yang mendaftar di Golkar akan dilakukan.
“Kita akan melakukan survei nanti hasilnya akan dipublikasikan. Kita terbuka semua memiliki kesempatan yang sama,” ungkap Dave. Kemungkinan hasilnya baru akan bisa dilihat di bulan Agustus nanti.
Sementara itu Ketua DPC PKB, Mohamad Luthfi ST mengaku mendukung terbentuknya koalisi besar. “Jika memang kita memiliki pemikiran dan cita-cita yang sama untuk kebaikan Kabupaten Cirebon kenapa tidak?,” tuturnya.
Yang terpenting, lanjutnya, jangan lagi mengedepankan ego. Siapa nanti yang akan diusung, harus dilakukan secara musyawarah untuk mufakat. “Libatkan semua partai koalisi untuk menentukan siapa yang akan diusung,” jelasnya.
Untuk PKB sendiri, Luthfi mengaku sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi perubahan peta politik jelang Pilkada 2018. Apakah itu dua pasang atau tiga, ia mengaku sudah siap.
“Kami harus siap dengan berbagai kemungkinan, mungkin saat ini dua pasang itu dianggap menguntungkan salah satu calon, tapi akhir tahun nanti bisa saja berubah. Karena saat ini masih sangat cair dan dinamis. Semua masih bisa berubah hingga akhir tahun,” imbuhnya. (ari)