Ditendang Petugas Saat Tarawih di Sisi Kakbah

Senin 05-06-2017,00:00 WIB

KEGIATAN inti dari Umrah Ramadan bersama Salam Tour adalah dilaksanakannya tawaf atau mengelilingi Kakbah tujuh kali, dan melakukan Sai, berjalan dari Soffa-Marwa. Sebelum masuk kota Mekkah dan melakukan tawaf, jemaah umrah terlebih dahulu mengucapkan niat umrah di Masjid Bir Ali. 
Jamaah tertidur di Masjidilharam. Foto: Pai/Rakyat Cirebon 
Masjid Bir Ali yang dilalui jemaah saat perjalanan dari Madinah ke Mekkah memang menjadi tempat favorit untuk niat. Di masjid tersebut, jemaah singgah, melepas pakaian biasa dan menggantinya dengan dua helai kain ihram, sebelum memasuki kota Mekkah. 

Karena dijadikan tempat untuk berniat, Masjid Bir Ali  disebut dengan tempat Mikot Makani atau batas tempat dimulainya umrah. Sedangkan kalau Mikot Jamani yakni batasnya waktu.

Direktur Salam Tour H Dede Muharam mengatakan ada beberapa tempat untuk berniat, selain masjid Bir Ali. Tempat-tempat itu diantaranya Masjid Ziaronah, Ya Lamlam, Hudabiyah dan Tanim atau Masjid Aisyah. Dan Masjid Aisyah, kata Kang Dede Muharam (KDM), merupakan tempat mikot yang paling dekat karena hanya berjarak sekitar 15 menit berkendaraan.

Suhu di Kota Mekkah yang mencapai 50 derajat selsius tidak menyurutkan semangat jemaah untuk berumrah. Saat rombongan  Salam Tour mulai memulai tawaf suhu udara justru hangat dan tidak terasa panas. 

Suhu yang hangat seperti itu baru saya rasakan untuk kali pertama sejak kami menginjakan kaki di Madinah dan Makkah. Hingga akhirnya bertepatan dengan waktu buka puasa kami berhasil menyelesaikan Tawaf 7 putaran, sementara untuk Sa`i sempat terpotong buka puasa dan salat Maghrib.

KDM juga mengingatkan, umarah di bulan Ramadan sangat padat, sehingga ia meminta jamaahnya untuk tetap menjaga kesabaran, serta kekuatan mental.

Setiap jamaah berebut ingin salat di barisan paling depan, atau berhadap dengan Kakbah. Tapi juga harus terima resikonya. Seperti yang dilakukan oleh Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Golkar, Drs H Abdul Rozak Muslim SH MSi yang diusir, bahkan  ditendang askar (polisi di masjid suci) karena ingin salat di bagian depan dekat Kakbah. 

Mantan ketua DPRD Indramayu itu memaksa ingin salat Tarawih di bagian depan. Namun, belum selesai satu rakaat tiba-tiba seorang askar datang dan memaksa dirinya untuk pindah tempat dengan teriakan \"Ya haj tarik tarik!\". Perlakuan keras askar tersebut memaksa mantan ketua DPRD Indramayu itu membatalkan tarawih dan memilih pulang ke hotel.

\"Ya mas saya juga ditendang kepalanya saat sujud dan diusir untuk pindah tempat,\" jelasnya kepada Rakcer. Meski demikian ia mengaku tidak masalah dan justru semakin semangat dan bahagia melaksanakan umrahnya.

Hal itu ternyata bukan hanya dialami Abdul Rojak saja. Hampir semua jamaah non Arab terutama yang salat di area Tawaf baik di atas apalagi di bawah mengalami hal yang sama. Pengalaman itu juga dirasakan wartawan koran ini yang diusir askar saat hendak salat tarawih di shaf paling depan di area Tawaf lantai dua.(pai)
Tags :
Kategori :

Terkait