KESAMBI - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Addin terus melakukan penguatan kualitas kadernya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Sekolah HAM dengan tema Terbinanya Insan Akademis Yang Sadar Akan Haknya Sebagai Manusia akhir pekan lalu.
Meskipun digagas dan diselenggarakan oloeh HMI Komisariat Addin, namun puluhan kader HMI dari berbagai komisariat di lingkup Cabang Cirebon sangat antusias mengikuti sekolah HAM.
Ketua Umum HMI Komisariat ADDIN, Arif Abdul Wahid menerangkan, bahwa berbicara mengenai HAM di Indonesia itu merupakan hal urgen yang harus dipahami oleh intelektual muda, khususnya mahasiswa.
Pasalnya, sebagai agen pembaharu, mahasiswa dikatakan Arif harus bisa mengawal agar tidak terjadi kembali kasus-kasus HAM, seperti beberapa kasus yang tak kunjung diselesaikan.
\"Para kader sangat perlu memahami dan mengerti persoalan HAM di negeri ini, supaya kedepannya kita semua paham akan hak kita sebagai manusia ataupun lebih sempitnya sebagai rakyat. Persoalan HAM adalah persoalan apa yang mutlak harus kita terima,\" ungkap Arif dalam sambutannya.
Dalam sekolah HAM kemarin, panitia menghadirkan kader HMI asal Bandung yang aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Sayid sebagai pembicara.
Dalam pemaparannya, Bang Sayid, sapaan akrabnya mengajak para kader untuk lebih dalam mengenal apa itu HAM, mulai dari hal mendasar yang seroing dikait-kaitkan dengan Hak Azasi Manusia (HAM).
\"Dalam Universal Declaration of Human Right 10 Desember 1948, hak hidup sangat ditekankan dan menjadi titik berat. Ini adalah amanah dari dunia untuk kita junjung tinggi, dan itulah HAM,\" papar dia.
Selain mengajak kader untuk mengenal HAM lebih dalam, sesekali pria bertopi tersebut mencoba menganalisis keadaan bangsa Indonesia saat ini.
\"Tapi di Indonesia, kita lihat apakah HAM masih ditegakkan sebagaimana tempatnya, apakah HAM dijunjung tinggi,\" tanyanya.
Bagi kader HMI yang aktif di walhi dan green peace ini, penegakkan HAM di Indonesia sudah sangat cacat, ia menilai telah banyak ketimpangan yang terjadi dalam hal penegakan HAM.
Dan melalui Sekolah HAM kemarin, ia mencoba membukakanmata kader HMI di Cirebon agar lebih melek terhadap persoalan yang terjadi.
\"Sudah banyak kejadian yang berseberangan dengan HAM, kita selaku mahasiswa, apalagi kader HMI harus bisa menganalisis, bahkan harus bisa mengawal penegakan HAM,\" katanya.
Setelah dipaparkan beberapa hal dasar mengenai HAM, terbangunlah suasana diskusi yang hangat, hinigga sekolah HAM berakhir dengan sebuah kesimpulan bahwa HAM harus tetap dikawal dan dijunjung tinggi. (sep)