KEJAKSAN – Setelah masuk dalam 10 nama kandidat bakal calon walikota yang dijaring Partai Golkar Kota Cirebon, mantan Direktur RSUD Gunung Jati, drg H Heru Purwanto MARS mendapat restu dari para veteran. Kemarin, Heru sowan ke puluhan veteran, di Gedung Djuang Jalan Cipto MK.
Seorang anggota DPC Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Cirebon, Suhodo menyampaikan, dirinya mendukung apabila Heru direkomendasi partai politik tertentu untuk maju di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018 mendatang. “Tapi pesan saya, jangan mengedepankan kepentingan pribadi ketika memimpin nanti,” katanya.
Anggota LVRI lainnya, Sukidi mengusulkan, Heru dalam melakukan sosialisasi atau kampanyenya agar menggunakan cara-cara simpatik. Misalnya dengan pelayanan pengobatan gratis secara serius. “Saya usul sosialisasinya dengan pelayanan kesehatan gratis, tapi serius,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC LVRI Kota Cirebon, Didi Supardi menilai, Heru merupakan sosok yang sudah dikenal banyak kalangan. Keberhasilannya ketika memimpin RSUD Gunung Jati sehingga mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa terakhir ini, diakui banyak kalangan masyarakat.
“Kita semua mengetehui dan melihat langsung betapa RSUD Gunung Jati mengalami kemajuan yang begitu pesat di bawah kepemimpinan drg Heru saat menjabat direktur. Ini salah satu bukti beliau mampu,” ungkapnya.
Untuk itu, Didi merestui bila Heru akan mencalonkan diri di Pilwalkot 2018 mendatang. Akan tetap, syarat utamanya adalah Heru harus amanah dan tidak mengedepankan kepentingan pribadi. “Saya mengapresiasi kalau drg Heru mau maju. Asalkan amanah dan utamakan kepentingan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Heru sendiri mengaku terharu karena bisa bersilaturahmi dengan para veteran. Ia juga dalam kesempatan itu berterimakasih atas jasa para veteran yang telah berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Saya bahagia bisa berilaturahmi dengan ibu-bapak veteran,” katanya.
Menurut Heru, modal dasar seorang pemimpin hanya ada dua, yakni berani dan tidak punya kepentingan. Menurutnya, pemimpin harus berani tidak korupsi dan memberi teladan. “Kemudian jangan memiliki kepentingan, terutama untuk golongan tertentu,” katanya.
Diakuinya, selepas pensiun dari direktur RSUD Gunung Jati, keluarganya menginginkan agar Heru bisa beristirahat dan meningkatkan intensitas kebersamaan dengan keluarga. Tapi di sisi lain, tak sedikit elemen masyarakat maupun partai politik yang memintanya untuk melanjutkan perjuangan di ruang lain, yaitu politik.
“Keluarga saya sebetulnya menginginkan saya fokus di keluarga, setelah pensiun. Tapi banyak elemen mayarakat termasuk parpol meminta saya untuk maju di pilwalkot. Ini juga saya pikirkan,” ujarnya.
Maka dari itu, Heru menyatakan, dirinya siap untuk maju di pilwalkot asalkan dibutuhkan dan diminta oleh masyarakat. Secara politis, kalau ada parpol yang mengusungnya, dia siap. “Tapi kalau tidak juga ya tidak apa-apa. Karena saya sendiri tidak punya ambisi untuk itu. Tapi kalaupun saya diminta dan dibutuhkan, saya siap,” katanya. (jri)