CIREBON - Ratusan simpatisan ikut mengiringi dr Ahmad Qoyyim MARS saat mengambil formulir pendaftaran bakal calon (balon) bupati di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Minggu (21/5).
Rombongan yang datang pada pukul 16.00 Wib itu langsung disambut oleh Sekretaris DPC, Edi Mustofa dan pengurus lainnya.
Dalam orasi politiknya, dr Ahmad Qoyyim menyampaikan, bahwa kedatangannya ke DPC PDI Perjuangan, merupakan bukti keseriusannya untuk maju di Pilkada 2018.
“Saya hanya menjatuhkan pilihan ke PDI Perjuangan. Saya tegaskan tidak akan ke lain hati, artinya hanya ke PDIP,” tegas mantan Dirut RSUD Arjawinangun itu.
Diakuinya, jelang pesta demokrasi lima tahunan ini, ia diiming-imingi untuk mendaftar ke beberapa partai. Namun ia menolaknya, sebab ia sudah yakin dengan pilihannya yakni partai berlambang banteng moncong putih.
“Banyak yang datang dan mengajak, tapi saya menolaknya. Sebab saya ingin berjuang di partai ini (PDI Perjuangan, red),” sambungnya disambut riuh tepuk tangan simpatisan dan pengurus DPC.
Lebih lanjut disampaikan pria yang saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Cirebon itu mengaku, sekali melangkah ia tidak akan mundur. Artinya, ia akan berjuang untuk mendapatkan rekomedasi dari DPP.
“Banyak pengurus DPC yang mengenal dan tahu saya seperti apa. Yang jelas saya akan berjuang mendapatkan rekomendasi, kemudian saya ingin menyejahterakan masyarakat juga kader PDIP,” sambungnya.
Ditambahkan, saat ini ia belum menjadi seorang politisi, namun ia memiliki niat dan tekad yang kuat untuk perubahan Kabupaten Cirebon.
“Alhamdulillah hari ini (kemarin,red) saya sudah mengambil formulir, mudah-mudahan hingga pendaftaran nanti semuanya berjalan lancar,” harap Qoyyim.
Sementara itu dalam sambutannya Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Edi Mustofa menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Qoyyim pada partainya.
“Mohon maaf ketua tidak bisa hadir, beliau memberikan amanat kepada saya untuk menyambut. Saya mewakili DPC menyampaikan terima kasih, sebab Pak Qoyyim percaya sama PDI Perjuangan,” tuturnya di hadapan relawan dan simpatisan dr Qoyyim.
Ia mengingatkan bahwa salah satu syarat untuk menjadi bakal calon bupati dan wakil harus melakukan sosialisasi ke PAC, ranting dan anak ranting, kemudian diberita acarakan.
Sebelumnya, Bupati Cirebon, DR H Sunjaya Purwadisastra Drs MM MSi menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon bupati dari partai berlambang banteng moncong putih, Sabtu (20/5).
Pantauan Rakcer, ratusan orang pendukung Sunjaya sudah berkumpul di pendopo Bupati menjelang keberangkatan ke Sekretariat DPC PDIP. Mereka menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk mengantarkan Sunjaya menyerahkan formulir pendaftaran.
Menggunakan kendaraan terbuka, Sunjaya ditemani sang istri, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi, selama perjalanan selalu menyapa masyarakat yang ada. Sontak saja, keberangkatan Sunjaya ini menjadi perhatian pengguna jalan maupun warga yang sudah menanti lewatnya orang nomor satu di Kabupaten Cirebon ini.
Sunjaya menegaskan, dirinya merupakan kader PDIP yang tidak mungkin lari ke partai lain. Walaupun banyak yang meminta, Sunjaya menegaskan tidak tertarik untuk mendaftarkan diri di partai selain PDIP.
“Saya terpilih dulu di PDIP dan sekarang saya kader PDIP. Sehingga, untuk pilbup pada 2018 mendatang, saya mencalonkan dari PDIP lagi,” tegas Sunjaya.
Diungkapkannya, meskipun telah resmi mendaftarkan diri menjadi balonbup dari PDIP, Sunjaya mengungkapkan dirinya tidak akan melupakan kewajibannya dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu, tugas sebagai bupati Cirebon, akan kembali dijalani oleh Sunjaya.
“Saya tetap akan melayani masyarakat. Tidak ada yang terganggu karena saya sudah mendaftar. Pelayanan tetap berjalan dan saya juga tetap menjadi pelayan masyarakat,” tandasnya. (yog/ari)