MAJALENGKA - Mengatasi narkotika dan obat-obatan terlarang di Kabupaten Majalengka diperlukan langkah yang lebih cerdas daripada biasanya. Alasannya, para pengedar telah lebih selangkah mengedarkan barang haramnya.
Hal ini ditegaskan Wakil bupati Majalengka, H Karna Sobahi usai memusnahkan barang-barang narkotika dan minuman keras menjelang Ramadan, Kamis (18/5). Ia mengatakan, untuk mengatasi persoalan narkotika diperlukan sebuah gerakan massa dalam menanggulanginya.
\"Sekarang itu sasarannya bukan orang berduit saja. Tetapi, kalangan menengah kebawah juga menjadi sasaran. Dulu diedarkan di lingkungan elit, kini di warung-warung juga sudah mulai dimasuki. Untuk itu diperlukan gerakan massa untuk mencegah semua itu,\" ujarnya.
Menurutnya, pengguna narkotika saat ini telah profesional. Oleh karenanya perlu terus disikapi dan harus dihadapi dengan cara cara yang lebih dari para pengedar. Serta diharapkan para aparat tidak tutup mata dan tutup telinga, dan harus berani menindak tegas.
\"Modus-modus ini sudah tidak tertutup lagi, tapi sudah di warung warung terbuka ke semua lini dan sektor. Para pengedar itu sudah lebih dulu memasuki titik titik sasaran yang merusak moral. Maka penegak hukum dan masyarakat harus lebih pintar,\" ungkapnya.
Karna kembali mengingatkan, saat ini korbannya tidak hanya orang berduit, tapi yang miskin juga sekarang telah kena sasaran, lembaga lembaga pendidikan, komunitas, LSM maupun organisasi masyarakat semuanya harus kompak untuk memerangi dan membumihanguskan narkotika dan barang haram lainnya di kota angin ini.
\"Tidak ada cara lain selain harus kompak semuanya. Semua elemen harus benar-benar menyikapi serius persoalan narkoba dan miras dan barang haram lainnya. Tidak hanya sekedar menjelang bulan puasa saja, tapi harus berkesinambungan,\" pungkasnya. (hrd)