KUNINGAN - Petugas Kepolisian dari Polres Kuningan, membubarkan latihan balap yang rutin digelar oleh Ikatan Motor Independen Kuningan (IMIK) di sirkuit dadakan di seputaran kawasan Terminal Type A Ancaran, Minggu (14/5).
![](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/05/imik-kuningan.jpg\"){kind=link}
Petugas Kepolisian dari Polres Kuningan yang datang ke lokasi balapan, membuat kaget dan panik para pembalap dan ratusan penonton yang sedang menyaksikan Latihan balap, mereka langsung membubarkan diri.
Pembubaran yang dilakukan oleh pihak Kepolisian pun mendapat penolakan dari sejumlah pembalap. Pasalnya, latihan ini rutin setiap Minggu sore sejak lima tahun kebelakang.
“Kenapa baru sekarang dibubarkan, padahal latihan balap ini sudah ada sejak lima tahun kebelakang,” kata Ketua IMIK Yayan Olly.
Menurutnya, latihan balap ini dibubarkan dengan alasan ada aduan dari masyarakat karena mengganggu, masyarakat yang mana? Latihan balapnya juga tidak dijalan umum dan jauh dari pemukiman warga.
“Latihan balap ini Sudah diketahui oleh masyarakat sekitar bahkan oleh Muspida Kuningan, latihan balapnya juga cuma dua jam setiap Minggu sore,” ujarnya.
Diungkapkan Yayan, sejarah terminal Ancaran dijadikan latihan balap sepeda motor, berawal ketika dirinya bersama atlet balap menggunakan jalan umum untuk latihan, oleh bupati pada waktu itu bapak Aang, disarankan untuk latihan di terminal agar tidak mengganggu lalulintas dan ketertiban umum.
“Balapan liar ditangkap, latihan balap resmi dibubarkan, balapan resmi tidak diberi ijin, saya hanya memfasilitasi para pembalap untuk latihan,” kesalnya.
Ditambahkan Yayan, menyesalkan pembubaran yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, ada cara-cara lain dan tidak seperti ini, datang tiba-tiba lalu minta balapan dihentikan dengan alasan mengganggu dan tidak mempunyai ijin.
“Kepolisian bisa bicara baik-baik, saya pun sudah berkoordinasi dan mengundang Kasat Lantas Polres Kuningan untuk hadir dan memberikan himbauan kepada para pembalap untuk tertib lalulintas,” jelasnya. (ale)