Proses Penjaringan Bakal Calon Walikota Dilakukan di DPD Kota
CIREBON – Munculnya nama Effendi Edo sebagai bakal calon walikota di bawah Beringin, membuat kader Partai Golkar terus bereaksi. Mereka menyatakan akan memprioritaskan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Ir Toto Sunanto dibanding pria yang akrab disapa Mang Endi itu.
“Proses penjaringan bakal calon walikota tetap dilakukan di DPD kabupaten/kota, dan diprioritaskan untuk ketua DPD. Dari internal harus tetap ada,” ungkap Ketua Fraksi Golkar, Andrie Sulistio SE, kemarin sore. Ia baru saja menghadiri rapat di DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk persiapan pilkada serentak 2018.
Andrie menambahkan, setelah dilakukan penjaringan di tingkat kota, selanjutnya terhadap nama-nama yang sudah dijaring akan dilakukan survei tingkat popularitas dan elektabilitasnya. “Hasilnya seperti apa, itulah yang akan jadi pertimbangan rekomendasi DPP,” ujarnya.
Dikatakan Andrie, mekanisme yang akan dilakukan pihaknya yaitu menjaring nama-nama bakal calon walikota yang diusulkan dari Pimpinan Kecamatan (PK) berdasar usulan Pimpinan Kelurahan (PL).
“PK dan PL nantinya akan mengusulkan nama-nama. Artinya kita tetap memprioritaskan usulan dari bawah. Jadi sistemnya buttom up. Untuk arah koalisi nanti ditentukan oleh DPP, bukan oleh calonnya. Jadi kita tentukan dulu calonnya, baru koalisi,” jelasnya.
Senada disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM. Ia menjelaskan, proses penjaringan dilakukan menggunakan mekanisme rapat pleno diperluas pada 20 Mei mendatang. “PL, PK, pengurus dan semua komponen di Partai Golkar akan diminta masukannya, siapa saja nama-nama untuk dijaring,” kata Lili.
Ia menambahkan, DPD Partai Golkar Kota Cirebon hanya akan menjaring 5 nama bakal calon walikota. Bila kurang dari 5 nama yang terjaring, maka mekanisme pendaftaran akan dibuka.
“Kalau kurang dari 5 nama, barulah dibuka pendaftaran. Kalau sudah cukup ada 5 nama, kita langsung setorkan ke DPD Partai Golkar Jabar,” kata politisi yang juga wakil ketua DPRD Kota Cirebon itu.
Setelah 5 nama bakal calon walikota diserahkan ke DPD Partai Golkar Jabar, tambah Lili, proses selanjutnya yaitu penyaringan. Di sana akan disaring menjadi 3 nama untuk kemudian disampaikan ke DPP Partai Golkar.
“Nanti di sana (DPD Jabar, red) disaring menjadi 3 nama untuk diserahkan ke DPP untuk disurvei. Kemudian dari DPP akan turun rekomendasi, itu sudah berpasangan dan berkoalisi,” jelasnya.
Lili mengatakan, mekanisme penjaringan dari PL dan PK merupakan wujud konsitensi pihaknya untuk mendengarkan aspirasi dari elemen bawah kepengurusan DPD Partai Golkar Kota Cirebon. “Kita akan menerima usulan dari bawah. Karena nanti yang kerja-kerja partai kan dari elemen bawah,” katanya. (jri)