SUMBER - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah SA MM, mengaku baru mengetahui dari media soal tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum salah satu siswa SMPN 1 Suranenggala kepada siswa SMPN 3 Gunung Jati.
“Seharusnya setelah kejadian pihak sekolah langsung melaporkan kepada saya, bukan malah diam saja. Sudah saya tegur kepala sekolahnya. Kejadian ini mencuat setelah orang tua korban melaporkan kondisi anaknya kepada pihak sekolah dan kepala sekolah juga baru mengetahui kejadian itu setelah orang tuanya lapor,” ujar Asdullah, saat ditemui sejumlah awak media, Rabu (5/4).
Asdullah mengaku, kalau kejadian tindak kekerasan tersebut dilakukan diluar jam sekolah, jadi secara pertanggung jawaban itu sebenarnya sudah diluar tanggung jawab sekolah. Namun, masalah pendidikan, tidak hanya tanggung jawab sekolah saja, masyarakat dan orang tua juga mempunyai andil yang sama untuk tumbuh kembang anak-anak.
“Dengan adanya kejadian kemarin (tindak kekerasan, red) harusnya segera menginformasikan kepada pihak sekolah, dan pihak keluarga juga jangan teralu membebaskan anak-anaknya,” katanya.
Pembentukan karakter, dikatakan Asdullah, pihaknya sudah mengintruksikan kepada seluruh kepala sekolah untuk melakukan kegiatan seperti mengaji sebelum jam pelajaran dimulai, selain itu juga berusaha untuk menerapkan sholat berjamaah dilingkungan sekolah.
Disinggung apakah oknum siswa SMP yang terlibat kasus tindak kekerasan terebut berpengaruh terhadap pelaksanaan UN yang sebentar lagi akan dilaksanakan, Adullah mengatakan, kalau dirinya mengalami kendala untuk melakukan tindakan tegas kepada oknum-oknum siswa yang susah untuk diatur.
Terlebih melakukan perbuatan yang tidak terpuji ini, namun kedepan pihaknya akan mendesak pihak sekolah untuk menerapkan tindakan tegas kepada siswa yang tidak bisa dibina dengan cara baik-baik. (yog)