LIGUNG - Nasib nahas dialami Nenda (47) warga Blok Munggang Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung. Dia ditemukan sudah tidak bernyawa di pintu air Sungai Cikamangi Desa Ampel Kecamatan Ligung perbatasan antara Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu, Jumat (31/3).
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, jenazah Nenda pertama kali ditemukan oleh Ahmad (50) yang merupakan penggembala bebek. Saat itu Ahmad bermaksud untuk melakukan aktivitas di sungai tersebut.
Ahmad yang curiga ada sosok mayat yang mengambang, langsung melaporkan penemuannya itu kepada warga Ampel yang langsung melaporkan ke Kaur Umum Desa Bantarwaru yang kebetulan mengetahui sosok mayat tersebut. Mendapat laporan dari warganya, Kaur Umum pun kemudian langsung mengecek ke lokasi kejadian dan melaporkan penemuan mayat itu kepada Polsek Ligung.
Pihak kepolisan dari Polsek Ligung yang mendapati laporan itu pun langsung melakukan evakuasi terhadap korban dibantu oleh masyarakat sekitar. Selain mengamankan jenazah dan membawanya ke rumah duka untuk proses selanjutnya.
Sementara itu, Satori (22) yang juga tetangga korban, mengatakan, dirinya terakhir ketemu dengan korban pada Rabu (29/3) pagi, saat itu korban mengatakan hendak pergi memancing, dan korban pun sudah membawa perlengkapan memancing yang dimilikinya, namun korban tidak memberi tahu dimana dirinya akan memancing.
“Dari rumah berangkat sendiri, katanya sih mau mancing, saya juga tidak dikasi tahu mancingnya dimana,” ujarnya.
Ditempat yang sama, tim kesehatan dari puskesmas Ligung yang dipimpin dokter Agung mengatakan, setelah pihaknya melakukan identifikasi terhadap kondisi mayat, bahwa dalam mayat tersebut tidak ada tanda-tanda menerima kekerasan baik benda tumpul maupun benda tajam.
Dijelaskan Agung, kondisi kulit mayat sudah melepuh dan mengelupas, serta bengkak. Dugaan semntara mayat kekurangan oksigen akibat tenggelam. Selain itu pada tangan kiri mayat juga agak sedikit bengkok diduga akibat terjatuh atau kecelakan. Agung memperkirakan mayat sudah meninggal lebih dari dua hari yang lalu.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dugaan kami sang mayat menderita penyakit epilepsi sehingga pas berada di tepi sungai kemudian kumat akhirnya tenggelam. Keluarga korban pun membenarkan kalau mayat menderita penyakit tersebut. Adapun kondisi tangannya bengkok ketika dikonfirmasi pihak keluarga membenarkan bahwa mayat pernah mengalami kecelakaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto SE MH melalui Kapolsek Ligung AKP Toto Sumarto SH membenarkan adanya penemuan mayat tersebut, ketika mendapatkan laporan dari warga, pihaknya langsung menerjunkan anggota untuk melakukan identifikasi.
“Ketika melihat foto korban, saya langsung menebak kalau mayat adalah orang yang menghilang pada hari Rabu lalu. Dugaan sementara sih korban meninggal akibat penyakit epilepsi yang dideritanya,” ujarnya singkat.(hsn)