TIDAK selamanya persahabatan itu indah. Akan ada waktu tali persahabatan akan putus dan bercerai berai. Seperti pasangan suami istri Tono (25) dan Tini (23), dengan sahabatnya Toni (25). Ada cinta terlarang di antara ketiganya.
Tono, Tini dan Toni adalah tiga sahabat baik. Sejak sebelum menikah, sampai Tono dan Tini akhirnya berjodoh, persahabatan antara ketiganya terus berjalan. Toni yang sudah menduda dan belum menikah sering diledek oleh keduanya, sering mendapatkan pertanyaan “kapan mau menikah lagi?”
Toni memang sudah cukup siap untuk membina rumah tangga lagi. Sayangnya, Toni belum juga menenukan seseorang yang bisa diajaknya untuk ke pelaminan. Malah, setiap hari Toni akrab dengan Tono dan Tini, temannya yang sudah menjadi pasangan suami istri.
Tini bekerja di sebuah minimarket di Rajagaluh, dekat dengan tempat tinggalnya. Jika Tono tidak menjemput karena sibuk kerja, Toni selalu menggantikan menjemput temannya itu. Tidak ada perasaan curiga diantara ketiganya. Tono percaya, Tono juga tidak punya perasaan apa-apa terhadap Tini. Itu awalnya…
Hingga suatu ketika, Toni pun mengutarakan keinginannya kepada Tono untuk menikah lagi dan sedang mencintai seseorang perempuan. Tono pun merasa senang, karena temannya tersebut pasti nanti tidak akan kesepian lagi. Toni pun meminta Tono untuk menemaninya pergi ke rumah cewek incarannya di daerah Kecamatan Maja, untuk membahas hal yang lebih serius.
Saatnya tiba, Tono dan Toni pergi ke rumah cewek tersebut. Sekali, pertemuan tersebut biasa saja. Namun pada pertemuan kedua kali ada yang aneh. Tina, cewek yang ditaksir Toni rupanya lebih sreg kepada Tono, meskipun sudah beristri. Setiap ketiganya ngobrol, Tina lebih banyak merespon obrolan dari Tono daripada yang disampaikan Toni.
Hingga pada suatu ketika, Tono diam-diam membuat janji dengan Tina, tanpa sepengetahuan Toni. Keduanya bertemu di foodcourt salah satu supermarket yang ada di Kota Majalengka. Filing Toni sebagai teman memang tajam. Tanpa sengaja Toni melihat sahabatnya itu sedang duduk dan bercanda mesra dengan cewek yang ditaksirnya.
Agar buktinya akurat, Toni merekam adegan Tono dan Tina dengan ponselnya. Kemudian, Toni melaporkan kejadian tersebut ke Tini, lengkap dengan bukti videonya.
Tini langsung geram. Ketika Tono pulang ke rumah, Tini langsung melabraknya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menohok. Tono pun menyerah dan mengakui sudah jalan dengan Tina, gadis pujaan Toni. Selanjutnya, pasutri tersebut selalu dirundung pertengkaran kecil dan besar.
Saat rumah tangganya dihantam badai, Toni selalu memberikan kenyamanan untuk Tini. Tak terasa, benih-benih cinta antara keduanya mulai tumbuh. Toni tidak peduli, Tini masih istri sah Tono, sahabatnya sejak dulu.
Tono masih belum ngeh, antara istrinya dan sahabatnya ada perasaan yang istimewa. Hingga pada suatu ketika, Tono pulang kerja tidak mendapatkan istrinya di rumah. Ia menelpon HP istrinya, tapi dalam kondisi tidak aktif. Begitu juga HP milik sahabatnya, Toni, sama-sama tidak aktif.
Akhirnya, di tengah kebingungan Tono mencari istrinya, ada tetangganya yang memberitahu kalau Tini dijemput Toni naik motor dan menuju ke arah Majalengka Kota. Tanpa pikir panjang, Tono langsung tancap gas mencari keduanya.
Tujuannya ke sebuah mall dan supermarket, tempat makan. Tetapi ternyata tidak. Tono tak sengaja melihat motor milik Toni terparkir di halaman hotel kelas melati di Kota Majalengka. Celaka dua belas…
Tanpa pikir panjang, Tono langsung masuk hotel dan menemukan keduanya dalam satu kamar… Perang pun terjadi. Persahabatan ketiganya bubar, dan sekarang kasusnya sedang disidang di Pengadilan Agama Kabupaten Majalengka sebagai alasan perceraian Tono dan Tini.(pai)