KEJAKSAN - Opsi relokasi ke lantai atas pasar Kramat yang diberikan oleh Tim Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) tingkat Kota Cirebon ternyata ditolak oleh para pedagang di Pasar Kramat.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Koperasi dan UKM pada Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, Saepudin Jupri saat diwawancarai wartawan koran ini, kemarin.
\"Waktu rapat dengan tim Koordinasi dan perumda juga, diberikan ruang kosong bagi para pedagang di lantai atas pasar Kramat, tapi mereka menolak,\" ungkap Jupri kepada rakcer.
Wajar saja jika opsi yang diberikan kepada para pedagang ditolak mentah-mentah. Para pedagang beralasan bahwa selain secara otomatis pelanggan mereka akan sepi, akses menuju ke lantai atas juga dikeluhkan pedagang karena tidak memungkinkan gerobak mereka diangkut naik.
Setelah opsi ditolak, kembali mereka berdagang di tempat asal. Pihak DPKUKM pun dikatakan Jupri kembali melakukan komunikasi. \"Kita minta mereka legowo sementara, kita alihkan mereka di gang samping SD, tapi setelah satu minggu ternyata mereka balik lagi, karena di gang sangat rame dan menjadi akses kendaraan,\" lanjut dia.
Diakuinya, cukup sulit untuk mendapatkan lahan yang tepat untuk para pedagang, namun ia mempunyai ancang-ancang untuk mengupayakan lahan kosong di seberang Pasar Kramat untuk relokasi pedagang.
\"Rencana saya, disamping BJB itu ada tanah kosong milik negara, kita akan upayakan untuk relokasi disana,\" ujarnya.
Sementara itu, Ketua tim koordinasi penataan dan pemberdayaan PKL Kota Cirebon, Asep Dedi menerangkan bahwa persoalan lahan kembali menjadi halangan utama dalam relokasi yang menjadi permintaan para pedagang.
\"Relokasi masih terbentur lahan, sedang kita cari solusi untuk mereka lah. Untuk lokasi permanen dari pemerintah belum ada opsi, namun baru opsi sementara saja,\" ungkap Asep Dedi.
Setelah didata oleh DPKUKM Kota Cirebon, pedagang yang membutuhkan lahan relokasi sebetulnya tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 pedagang saja dan lebih dalam didatan ternyata dominasi dari para pedagang itu merupakan warga diluar Kota Cirebon. (sep)