CIREBON – Peringatan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1939 di Cirebon terbilang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Umat Hindu di Cirebon mengawali rangkaian ibadah di Hari Raya Nyepi dengan menggelar upacara Melasti, di bibir pantai Pelabuhan Cirebon, pada Minggu (26/3).
Sementara pada saat mendekati pelaksanaan rangkaian puncak Nyepi di Pura Agung Jati Permana, Perumnas Harjamukti Kota Cirebon, puluhan umat Hindu terlihat khusuk. Bersama sanak saudara, mereka tiba di pura pada sore hari. Selepas senja, rangkaian Hari Raya Nyepi dimulai.
Ketua Pendidikan Umat Hindu Widya Laya, I Wayan Suwardika mengatakan, Hari Raya Nyepi menjadi momentum penting untuk umat Hindu dalam menjalani kehidupan di dunia. Menurutnya, Hari Raya Nyepi juga menjadi momen untuk perbaikan diri. Di samping juga untuk meningkatkan semangat kerukunan dalam berbangsa dan bernegara.
“Kami dapat mengevaluasi kehidupan kami selama setahun, sehingga di kehidupan yang akan datang, kami dapat memperbaikinya. Baik dari segi berpikir, berkata, berbuat, untuk menyongsong hari esok yang lebih baik, selain juga ikut dalam menjaga keutuhan dan kerukunan berbangsa dan bernegara,” ungkapWayan.
Proses peribadatan pada Hari Raya Nyepi diawali dengan pencaruan atau penyucian dan dilanjutkan dengan upacara pengerupukan. “Maknanya, pencaruan itu memberi persembahan atau pesucian kepada alam semesta. Sehingga umat manusia memiliki kesucian pada pikiran, perkataan, dan perbuatan,” jelasnya.
Diakui Wayan, perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini terasa lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya, karena terlebih dahulu digelar upacara Melasti di Pelabuhan Cirebon. “Yang membedakan dari tahun sebelumnya itu digelarnya upacara Melasti saat menjelang Hari Raya Nyepi. Karena Melasti baru pertama diadakan di Cirebon. Mudah-mudahan di tahun depan kami akan laksanakan ogoh-ogoh, agar semakin semarak,” katanya.
Sementara itu, pada upacara Melasti dalam rangka penyambutan Hari Raya Nyepi, umat Hindu melarung hasil bumi, hewan, dan sesajen lainnya ke laut. Kondisi laut Cirebon yang kotor, tak mengurangi kekhusukan umat Hindu dalam menjalani upacara Melasti. “Ini pertama kali upacara Melasti digelar di pantai Cirebon,” kata Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia Cirebon, Nengah Wiguna yang memimpin upacara. (jri)