MAJALENGKA – Relawan Barisan Ade Rachmat Ali (BARA), Yaya (35) mengatakan penertiban atribut para bakal calon (balon) Bupati Majalengka yang dilakukan oleh Satpol PP masih terkesan tebang pilih. Di beberapa daerah seperti Desa Cideres Kecamatan Kadipaten spanduk BARA di dua titik dicopot oleh Satpol PP Kabupaten Majalengka.
“Namun hal itu hanya terjadi pada atribut BARA. Di sisi lain justru spanduk bupati Majalengka yang sosialisasi akan maju di Pilgub Jawa Barat tahun 2018 malah gencar-gencarnya di pasang,” kata Yaya.
Yaya juga mengatakan, ketika petugas Satpol PP sedang menertibkan spanduk, dirinya dan tim Bara pergi ke lokasi. Pihaknya bertanya apa alasan petugas menertibkan spanduk dan tidak seluruh spanduk ditertibkan. Tapi, menurut Yaya, petugas berdalih mereka hanya menjalankan tugas dari atasan.
“Petugas tersebut juga mengatakan dalam rangka penertiban menjelang penilaian agar Kabupaten Majalengka bisa kembali meraih Adipura. Alasan lain karena jalur tersebut akan dilewati oleh bupati dalam acara gowes bareng,” ujarnya.
Lebih lanjut Yaya menjelaskan, penertiban atribut politik milik Bara saat ini penuh dengan unsur politik. Padahal menurutnya, apa yang dilakukan relawan dengan memasang atribut di sejumlah tempat itu merupakan bagian dari sosialisasi Pilkada nanti dan tidak merugikan pihak manapun.
“Yang kami lakukan juga bagian dari sosialisasi Pilkada. Karena, belum semua masyarakat tahu kalau Pilkada sebentar lagi. Jadi semestinya mereka memberikan ruang kepada kami untuk mensosialisasikan diri ke masyarakat,” ungkapnya. Sampai berita ditulis, belum ada pihak Satpol PP yang bersedia memberikan komentar.(hsn)