KEDAWUNG – Sudah tiga bulan tidak mendapatkan kejelasan, akhirnya kuota beras untuk rakyat keluarga sejahtera (rastra) di Kabupaten Cirebon dikurangi. Para kuwu dan camat merasa kecewa karena alasan pengurangan kuota yang tidak jelas.
Memang untuk rastra di Kabupaten Cirebon ini sudah tiga bulan terakhir belum ada kejelasan. Namun Kamis (23/3), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi rastra di Hotel Apita. Pada sosialisasi ini disampaikan beberapa hal, diantaranya pengurangan kuota rastra di setiap desa.
Pada sosialisasi tersebut, dimana perwakilan dari pemerintah kecamatan dan desa banyak yang kecewa atas keputusan pengurangan kuota tersebut. Ditambah lagi pengurangan kuota yang dilakukan oleh Dinsos tidak disertai penjelasan yang baik.
“Hal yang membuat kami kecewa dan tidak puas karena Dinsos maupun Bulog yang memiliki tanggung jawab terhadap rastra yaitu mereka tidak bisa menjelaskan, malah melemparkannya ke pemerintah pusat,” jelas Drs M Yusuf, Kuwu Desa Setupatok yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
Dikatakan Yusuf, dengan pengurangan kuota rastra yang terjadi akan banyak menimbulkan masalah khususnya di tingkat desa, yang dalam hal ini penyalur rastra ke masyarakat langsung. Apalagi ketika tidak ada kejelasan yang pasti, kenapa kuota rastra ini dikurangi.
“Bagaimana kami sebagai lembaga desa menjelaskan kepada masyarakat yang membutuhkan rastra itu tetapi tidak mendapatkannya lagi tahun ini karena ada penurunan kuota,” kata Yusuf.
Yusuf berharap jika memang pengurangan kuota rastra ini karena tingkat kemiskinan di Kabupaten Cirebon berkurang, pemerintah daerah yang dalam hal ini Dinsos harus membuktikannya secara data.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Haryono saat diwawancarai Rakya Cirebon mengatakan, kegiatan sosialisasi ini selain untuk menjelaskan perubahan nama bantuan yang dulu rastra diubah menjadi beras kesejaheraan (Rastra), juga sebagai pemeritahuan ada pengurangan kuota dari tingkat pusat. Untuk pengurangan kuota kata dia sebenarnya tidak ada penjelasan secara rinci.
“Hanya informasi yang didapat itu karena anggaran alokasi untuk ini berkurang dari kementerian sosialnya,” kata Haryono.
Dikatakan Haryono, pihaknya juga menunggu keputusan terkaiat masalah rastra ini yang sudah hampir tiga bulan tidak mendapatkan kejelasan. “Ketika mendapatkan kejelasan hasilnya seperti yang disampaikan tadi ada pengurangan kuota dari pusat,” tandasnya (dym/mgg)